Yogyakarta, 16 Februari 2025 – Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) se-Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025 di Kantor DPD RI DIY pada Ahad (16/2). Dengan mengusung tema “Sinergitas NU Care-LAZISNU se-D.I. Yogyakarta untuk Mewujudkan Kemandirian Umat”, pertemuan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan strategi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh seluruh Pengurus LAZISNU dan Jaringan Pengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (JPZIS) se-DIY, Ketua LAZISNU PWNU DIY Mamba’ul Bahri, perwakilan BAZNAS DIY H. Ahmad Lutfi, SS., MA., perwakilan Kanwil Kemenag DIY Ujang Sihabbudin, S.Ag., M.Si., Anggota DPD RI DIY Dr. KH. Hilmy Muhammad, MA., serta perwakilan dari LAZISNU PBNU H. Syarifuddin. Gubernur DIY diwakili oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Faishol Muslim, S.IP., M.Si.

Dalam sambutannya, Ketua LAZISNU PWNU DIY Mamba’ul Bahri menekankan pentingnya koordinasi dan pembinaan antar-LAZISNU di semua tingkatan. “LAZISNU DIY memiliki dua fungsi utama, yaitu koordinasi dan pembinaan terhadap LAZISNU cabang. Dengan adanya Rakerwil ini, kami berharap sinergi antar-lembaga semakin solid. Saat ini, kami juga telah memiliki platform Jogja NU Care (jogjanucare.id) sebagai wadah kampanye penggalangan dana digital,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan BAZNAS DIY, H. Ahmad Lutfi, menyoroti pentingnya Rakerwil sebagai forum strategis dalam menentukan arah gerak organisasi. “Rakerwil merupakan momentum krusial untuk menetapkan tujuan dan kebijakan lembaga. Kami berharap agenda ini berjalan lancar serta menghasilkan keputusan yang dapat diimplementasikan dengan baik,” ungkapnya.
Kanwil Kemenag DIY melalui Ujang Sihabbudin menyatakan dukungannya terhadap perkembangan LAZISNU DIY. “Kami selalu memonitor setiap program dan siap memberikan dukungan agar LAZISNU DIY semakin berkembang serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tuturnya.
Gubernur DIY melalui perwakilannya, Faishol Muslim, mengapresiasi berbagai program yang telah dijalankan oleh LAZISNU DIY dalam merespons kebutuhan umat. “Kami berharap hasil Rakerwil ini dapat melahirkan program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Dari LAZISNU PBNU, H. Syarifuddin menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan zakat dan infak. “Di era sekarang, digitalisasi adalah fardhu ‘ain. Kami mendorong setiap cabang untuk memiliki minimal satu program unggulan. Kami juga berharap LAZISNU DIY dapat menjadi model bagi daerah lain, menjadikan Yogyakarta sebagai percontohan dalam pengelolaan zakat berbasis digital,” jelasnya.
Rakerwil ini juga diisi dengan sidang komisi yang membahas berbagai bidang, termasuk kelembagaan, sumber daya manusia, fundraising, pendistribusian dan pendayagunaan, hubungan masyarakat, serta keuangan. Diharapkan, hasil sidang ini dapat memperkuat peran LAZISNU dalam mendukung kemandirian umat di DIY dan sekitarnya.