Nahnutv.com Yogyakarta, 13 Desember 2024 – Lembaga Pendidikan Ma’arif NU DIY terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikan (Satpen) lingkungan NU melalui sosialisasi hasil Rakorda II BAN-PDM, sinkronisasi program, dan persiapan akreditasi Satpen.
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan
Ketua LP Ma’arif NU DIY, Dr. Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum., memaparkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Satpen. Beliau menegaskan bahwa solusi komprehensif dan kesiapan keluar dari zona nyaman sangat dibutuhkan.
Langkah-Langkah Utama:
- Evaluasi Program dan Layanan:
- Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program dan layanan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
- Fokus pada peningkatan kualitas layanan pendidikan guna menarik minat calon siswa.
- Kepatuhan pada Instruksi PWNU-PCNU:
- Mengimplementasikan program turba, kaderisasi, dan pengelolaan aset secara optimal sesuai arahan.
- Gebrakan PPDB dan Kendali Mutu:
- Menerapkan strategi PPDB efektif dengan publikasi yang intensif dan kampanye berbasis target audiens.
- Memastikan sistem kendali mutu berjalan optimal untuk menjamin kualitas pendidikan.
- Analisis Masalah dan Solusi Bersama:
- Mengembangkan solusi kolektif untuk mengatasi masalah seperti unit usaha dan penahanan ijazah.
- Mendorong setiap Satpen memiliki unit usaha berkelanjutan untuk mendukung kemandirian finansial.
- Keluar dari Zona Nyaman (Fearzone):
- Memotivasi Satpen untuk berinovasi dan memasuki zona pertumbuhan (Growth Zone).
- Membudayakan keterbukaan terhadap kritik serta memperkuat kepercayaan dan kejujuran antar Satpen.
“Dengan sinergi, kerja keras, dan komitmen kuat, LP Ma’arif NU DIY optimis dapat mewujudkan pendidikan berkualitas yang berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Dr. Tadkiroatun.
Mekanisme Akreditasi dan Tantangan Baru
Dr. Sugiyanta, M.Pd., Kepala Divisi SMA-SMK LPMNU DIY sekaligus Sekretaris BAN-PDM DIY, menjelaskan mekanisme akreditasi terbaru, termasuk:
- Otomasi Akreditasi: Dilakukan setiap lima tahun untuk sekolah dengan kinerja stabil atau meningkat.
- Visitasi Akreditasi: Dilakukan jika kinerja sekolah menurun, mencakup pra-visitasi dokumen hingga sosialisasi hasil.
Empat Komponen Penilaian Akreditasi:
- Kinerja pendidik.
- Kepemimpinan kepala sekolah.
- Iklim lingkungan belajar.
- Hasil belajar.
Dokumen wajib seperti kurikulum, rencana kerja tahunan, dan laporan kinerja menjadi elemen krusial dalam proses ini.
“Sekolah adalah bisnis kepercayaan,” ujar Dr. Sugiyanta. Beliau menekankan bahwa sekolah harus aktif menjalankan program, berinovasi, dan menghitung unit cost untuk memaksimalkan pengelolaan dana.
Harapan dan Kesimpulan
Melalui strategi yang terintegrasi, LP Ma’arif NU DIY berharap mampu menjawab tantangan pendidikan modern. Sinergi antar Satpen dan pembenahan menyeluruh menjadi kunci untuk memperkuat daya saing serta membangun pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.