MENAG RI:Ulama masa kini diharapkan tidak hanya menguasai teks keagamaan, tetapi juga memahami konteks sosial dan dinamika global

Nahnutv.com Jakarta, 4 Februari 2025 – Dalam acara Sarasehan Ulama bertajuk Asta Cita dalam Perspektif Ulama yang diadakan di Golden Ballroom 2, The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, para tokoh agama, ulama, dan pejabat negara berkumpul untuk mendiskusikan peran ulama dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta sejumlah menteri kabinet.

Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nazarudin Umar, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para ulama yang telah membimbing generasi penerus dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Ia juga menekankan pentingnya peran ulama dalam menjaga moderasi beragama serta merawat kerukunan antarumat beragama.

Dalam pidatonya, Menteri Agama menyoroti relevansi Asta Cita, visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto, dengan penguatan nilai-nilai Pancasila. Ia menegaskan bahwa Pancasila merupakan bentuk komitmen bersama yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, termasuk peran besar dari ulama NU seperti KH Hasyim Asy’ari dalam proses perumusannya.

Lebih lanjut, Menteri Agama menyinggung perkembangan global dan tantangan yang dihadapi ulama di era modern. Ulama masa kini diharapkan tidak hanya menguasai teks keagamaan, tetapi juga memahami konteks sosial dan dinamika global. Dalam era post-truth, otoritas keilmuan tidak hanya berbasis teks, tetapi juga harus mampu merespons perubahan sosial secara arif.

Menteri Agama juga menjelaskan program strategis Kementerian Agama, termasuk penguatan moderasi beragama dan pengembangan kurikulum berbasis cinta dalam pendidikan agama. Kurikulum ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang dan toleransi sejak dini, guna mencegah munculnya doktrin eksklusivisme dalam keberagamaan.

Selain itu, Menteri Agama menyebut bahwa Indonesia semakin menjadi pusat peradaban Islam modern, dengan meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang memilih Indonesia sebagai tujuan wisata spiritual. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi rujukan dunia Islam dalam menciptakan harmoni antara agama dan kehidupan sosial.

Sarasehan ini juga membahas tantangan ekonomi umat, mengutip pesan dari almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengenai pentingnya keterlibatan umat Islam dalam sektor ekonomi. Menteri Agama menekankan perlunya solusi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan umat dalam konteks ekonomi nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *