Nahnutv.com Yogyakarta, 1 Maret 2025 – Bulan suci Ramadan adalah waktu yang sangat tepat bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah, khususnya Sholat. Dalam sebuah kultum yang disampaikan oleh KH. Edy Musoffa, S.Ag., MHI. melalui channel YouTube Nahnutv, beliau mengajak umat Muslim untuk memanfaatkan kesempatan bulan Ramadan untuk memperbaiki dan memperdalam kualitas Sholat mereka.
Sholat: Puncak Penghambaan kepada Allah
Menurut KH. Edy Musoffa, Sholat adalah puncak dari seluruh penghambaan kepada Allah. Sholat bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi merupakan bentuk zikir yang agung, yang harus dilakukan dengan penuh ketundukan dan khusyuk. “Sholat adalah ibadah yang sangat penting, dan kualitas Sholat kita akan sangat menentukan nasib baik atau buruk di akhirat,” ujar beliau dalam kultum tersebut.
Khusyuk: Memahami Makna dan Gerakan Sholat
Salah satu fokus utama dalam kultum tersebut adalah pentingnya khusyuk dalam Sholat. Khusyuk, atau ketundukan hati, adalah sikap yang harus dijaga selama Sholat. KH. Edy Musoffa menjelaskan bahwa Sholat yang dilakukan tanpa kehadiran hati, hanya melibatkan tubuh dan lisan, tidak akan memberikan dampak spiritual yang maksimal. “Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki kualitas Sholat, dengan memperhatikan setiap gerakan dan bacaan dalam Sholat dengan penuh penghayatan,” tambahnya.
Menghindari Sholat yang Terburu-buru
Salah satu masalah yang sering muncul dalam Sholat, terutama di bulan Ramadan, adalah Sholat yang dilakukan dengan terburu-buru. KH. Edy Musoffa menekankan pentingnya tumaninah, yaitu ketenangan dalam setiap gerakan Sholat. Dalam sebuah hadis yang disebutkan dalam kultum, Rasulullah SAW mengajarkan kepada seorang sahabat yang terburu-buru dalam Sholat untuk mengulang Sholatnya dengan cara yang lebih tenang dan penuh penghayatan. “Sholat yang dilakukan dengan terburu-buru, meski secara fisik sudah lengkap, belum tentu sah,” kata beliau mengutip hadis tersebut.
Menjadi Lebih Khusyuk dalam Sholat
Ada beberapa langkah yang dijelaskan KH. Edy Musoffa untuk meningkatkan khusyuk dalam Sholat. Yang pertama adalah menghadirkan hati dalam setiap gerakan Sholat, bukan sekadar fisik. Kedua, penting untuk merenungkan makna bacaan yang dilafalkan, seperti Surah Al-Fatiha, serta doa-doa yang dibaca dalam Sholat. “Saat membaca doa seperti ‘Rabbighfirli’ atau ‘Ya Allah ampuni saya’, kita harus benar-benar merasakan arti dari doa tersebut, bukan hanya sekadar melafalkan kata-katanya,” imbuh KH. Edy Musoffa.
Sholat sebagai Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah
Bulan Ramadan menjadi momentum yang sangat baik bagi umat Islam untuk memperbaiki Sholat mereka. Sholat yang dilakukan dengan penuh ketenangan, pemahaman, dan penghayatan, diyakini akan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan membawa keberkahan dalam kehidupan. “Semoga dengan memperbaiki Sholat kita di bulan Ramadan, Allah semakin mencintai kita, dan Sholat kita menjadi sarana untuk meraih keridhaan-Nya,” tutup KH. Edy Musoffa.
Baba
