Nahnutv.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menekankan pentingnya integrasi sistem pendidikan nasional agar sejalan dengan standar internasional. Hal ini disampaikan dalam acara “Ngopi Bareng Sahabat Media” pada Jumat, 3 Januari 2025, di Aula Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Dalam keterangannya, Gus Yahya mengungkapkan bahwa disparitas kualitas lulusan masih menjadi tantangan besar, baik di sekolah umum maupun madrasah. Pengalaman NU menunjukkan bahwa ribuan madrasah di bawah naungannya sering kali terkendala ketika bersaing di ranah pendidikan internasional. Sebagai contoh, lulusan madrasah aliyah yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas luar negeri, seperti Al-Azhar di Mesir, sering kali harus melalui proses penyesuaian standar terlebih dahulu.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gus Yahya mendorong pemberlakuan ujian nasional yang efektif dengan standar terukur dan target yang jelas. Ia juga menekankan pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat untuk merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan nasional.
Selain membahas pendidikan, acara tersebut juga digunakan untuk menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan digelar PBNU dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama. Beberapa kegiatan yang direncanakan antara lain Kongres Pendidikan dan Kongres Keluarga Maslahat.
Gus Yahya menegaskan bahwa langkah integrasi sistem pendidikan ini sangat penting untuk memastikan lulusan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Ia menekankan bahwa upaya ini membutuhkan pengelolaan dan kajian mendalam agar sesuai dengan kebutuhan pendidikan domestik dan standar internasional.
Acara yang dihadiri sejumlah tokoh PBNU, seperti Ning Alissa Wahid, Amin Said Husni, dan Safira Bruza, ini difasilitasi oleh Ketua LTN PBNU, H. Isfah Abidillah.
PBNU berharap langkah ini dapat menjadi tonggak penting dalam reformasi pendidikan nasional menuju sistem yang lebih terintegrasi dan berdaya saing global.