Nahnutv.com Sleman, 21 Desember 2024 – Di tengah ledakan informasi yang tidak terbendung, kemampuan menulis menjadi salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DIY. Menulis artikel berkualitas tidak hanya berfungsi sebagai media informasi, tetapi juga sebagai alat untuk meng-counter informasi yang kurang produktif atau bahkan destruktif. Untuk itu, Muslimat NU DIY menyelenggarakan Pelatihan Menulis Artikel yang berlangsung di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Sleman, pada Sabtu (21/12/2024). Acara yang diikuti oleh 30 peserta ini terdiri dari perwakilan Pengurus Wilayah Muslimat NU DIY dan perwakilan lima Pengurus Cabang Muslimat NU di DIY. Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidang kepenulisan: Ibnu Burdah (penulis dan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Zahra Amin (Pemimpin Redaksi Mubadalah.id), dan Hamzah Sahal (Direktur Utama dan Jurnalis NUonline).
Ketua Bidang Hukum, Advokasi, Penelitian, dan Pengembangan PW Muslimat NU DIY, Yulia Nashrul Lathifi, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting di era informasi yang serba cepat saat ini. “Kemampuan menulis artikel merupakan hal yang sangat penting di era informasi ini. Di era ledakan informasi ini, sangat penting bagi kita untuk terus berkontestasi di panggung media massa digital atau cetak melalui tulisan artikel, termasuk bagi Muslimat NU,” ujar Yulia.
Menurut Yulia, perkembangan teknologi informasi memberikan peluang sekaligus tantangan dalam kehidupan manusia. Meskipun teknologi ini bisa mempermudah hidup, di sisi lain, ia juga dapat membawa dampak negatif yang mendegenerasi kehidupan manusia. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangat dibutuhkan untuk menyaring dan menyikapi informasi yang datang.
“Di sinilah, kita dituntut untuk selalu kritis dan arif dalam mengambil, mencerna, dan menyikapi booming informasi yang telah membanjiri kehidupan kita,” tambahnya.
Yulia menjelaskan bahwa artikel dan tulisan ilmiah memiliki urgensi yang jelas. Selain berfungsi sebagai media untuk sosialisasi gagasan dan kontribusi pemikiran, tulisan juga menjadi sarana untuk aktualisasi diri. Dengan berbagai profesi yang dimiliki oleh anggota Muslimat NU, baik di bidang pendidikan, LSM, keagamaan, hingga politik, kemampuan menulis artikel menjadi penting untuk mengembangkan potensi dan memberikan kontribusi positif.
“Muslimat NU sebagai organisasi sosial-keagamaan yang berasas ahlus sunnah wal jama’ah kaya dengan sumber daya manusia yang memiliki berbagai latar belakang profesi. Ini sangat memungkinkan kemampuan kepenulisan digali dan dikembangkan,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam dunia nyata. “Bagi para penulis pemula, kegiatan ini diharapkan dapat menginisiasi dan memberikan stimulus positif. Sementara bagi penulis yang sudah menengah atau menuju profesional, kegiatan ini diorientasikan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam menulis,” tambahnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, S.H., M.Hum., memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kapasitas intelektual dan keterampilan kader Muslimat NU di era digital. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan pelatihan menulis artikel ini. Di tengah maraknya informasi yang berkembang di masyarakat, menulis menjadi salah satu cara efektif untuk mengedukasi dan menyampaikan pemikiran-pemikiran yang konstruktif,” ungkap Dr. Zuhdi.
Lebih lanjut, Dr. Zuhdi menekankan bahwa menulis bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun dialog dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang ada. “Keterampilan menulis yang baik dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus menguatkan peran Muslimat NU dalam memberikan kontribusi pemikiran di berbagai bidang,” tambahnya.
Pelatihan ini juga mencerminkan komitmen Muslimat NU DIY untuk terus mengembangkan kapasitas kadernya agar dapat berperan lebih aktif dalam mengatasi berbagai isu sosial, politik, ekonomi, dan budaya melalui tulisan yang berbobot. Diharapkan, para peserta pelatihan ini dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkompetisi di dunia digital, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
Dengan bimbingan dari narasumber berkompeten dan semangat yang tinggi dari para peserta, diharapkan pelatihan ini mampu menghasilkan penulis-penulis yang dapat mengisi ruang diskursus publik dengan ide dan pemikiran yang bermanfaat.