Nahnutv.com Depok, 5 November 2024 — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan Institute for Humanitarian Islam di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Acara ini menjadi sorotan penting sebagai upaya PBNU mempromosikan konsep Islam damai, berkeadilan, dan berwawasan Nusantara pada skala internasional. Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Agama RI, mewakili Presiden Prabowo Subianto, sebagai simbol dimulainya Konferensi Internasional Humanitarian Islam atau International Conference on Humanitarian Islam (Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah).
Institute for Humanitarian Islam: Inisiatif Global PBNU
Institute for Humanitarian Islam hadir sebagai tindak lanjut dari gerakan Humanitarian Islam yang dicetuskan lebih dari satu dekade lalu oleh Nahdlatul Ulama. Konsep ini bertujuan menawarkan solusi Islami yang mengutamakan kedamaian dan keadilan untuk menghadapi tantangan global, seperti ketidaksetaraan ekonomi, peningkatan populisme berbasis agama, dan konflik geopolitik. Gerakan ini menekankan Islam Nusantara yang damai dan toleran.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Humanitarian Islam merupakan bentuk respons terhadap tantangan dunia saat ini yang semakin kompleks. gerakan ini berakar dari konsep-konsep dasar Pribumisasi Islam, Islam Rahmatan lil ‘Alamin, dan Fiqh Peradaban, yang semuanya mendukung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tokoh dan Akademisi Dunia Hadir dalam Konferensi
Konferensi Internasional Humanitarian Islam ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai negara. Ketua Panitia, Ahmad Ginanjar Sya’ban, mengungkapkan bahwa sejumlah cendekiawan dan akademisi global turut berpartisipasi, termasuk Prof. Robert W. Hefner dari Boston University (AS), Prof. Greg Barton dari Deakin University (Australia), KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, dan KH Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al Anwar.
Rangkaian Kegiatan Konferensi dan Kunjungan Budaya
Setelah pembukaan di UI, acara konferensi akan dilanjutkan di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 5-6 November 2024. Selain diskusi dan presentasi, peserta juga akan mengikuti kunjungan budaya ke beberapa situs bersejarah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, termasuk Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Rembang yang diasuh KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Masjid Menara Kudus, Klenteng Sam Poo Kong, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur. Kunjungan ini dijadwalkan berlangsung pada 7-10 November 2024 dan menjadi penutup dari seluruh rangkaian Konferensi Internasional Humanitarian Islam.
Humanitarian Islam: Inspirasi untuk Dunia yang Damai
Dengan diluncurkannya Institute for Humanitarian Islam, PBNU berharap dapat membangun jaringan internasional yang lebih kuat dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Nusantara yang damai, moderat, dan berkeadilan. Konsep ini, yang berakar dari ajaran Aswaja an-Nahdliyah dan diilhami oleh nilai-nilai Pancasila, diharapkan mampu menjadi model bagi komunitas Muslim dunia dalam menghadapi tantangan global dengan semangat toleransi dan keadilan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Konferensi Internasional Humanitarian Islam, kunjungi laman resmi PBNU dan ikuti berita terbaru di media sosial PBNU.

