Politisi PDIP Siti Aisyah Sampaikan Pesan Megawati di Depan NU dan Muhammadiyah Terkait Revisi UU Minerba

Nahnutv.com Jakarta – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Siti Aisyah, tampil dalam forum bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk membahas isu revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba). Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait pentingnya keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Dalam pidatonya, Siti Aisyah menegaskan bahwa fraksi PDIP mendukung revisi UU Minerba, dengan catatan bahwa perubahan tersebut harus menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat kecil. Ia menyoroti persepsi publik yang menganggap rancangan perubahan undang-undang ini sebagai bentuk eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Menurutnya, sumber daya alam bukan hanya milik generasi saat ini, tetapi juga merupakan titipan untuk anak cucu di masa depan.

Sebagai seseorang yang berasal dari keluarga NU di Riau dan alumni Muhammadiyah, Siti Aisyah memiliki pengalaman bekerja di sektor tambang, baik di perusahaan minyak maupun tambang batu bara. Dengan latar belakang tersebut, ia menyampaikan dua pertanyaan penting kepada forum.

Pertama, ia menanyakan apakah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, serta perguruan tinggi, pantas diberikan prioritas dalam izin pertambangan. Ia juga mengusulkan agar prioritas diberikan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai bentuk keadilan.

Kedua, ia meminta pandangan dari sisi agama tentang dampak pertambangan terhadap kerusakan bumi. Siti Aisyah menekankan pentingnya mempertimbangkan hukum agama dalam menilai aktivitas tambang yang merusak lingkungan.

Ia juga sempat menyampaikan harapannya agar mendapat dukungan dan doa yang baik dari para pemimpin agama dalam forum tersebut. “Doakan saya yang baik, Pak, karena Bu Megawati itu hatinya baik,” ujarnya dengan nada santai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *