Nahnutv.com Jakarta, 22 Januari 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa sore. Dalam pengantarnya, Presiden mengapresiasi kinerja Kabinet Merah Putih selama tiga bulan pertama masa jabatannya.
“Walaupun saya tidak bekerja dengan target jangka pendek, tiga bulan pertama ini adalah tonggak yang menunjukkan kemajuan signifikan. Saya bangga dengan kerja sama dan kekompakan kabinet,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menegaskan pentingnya orientasi pejabat negara yang fokus pada kepentingan bangsa. Ia mengutip pesan dari Prof. Emil Salim, tokoh senior yang mengingatkan bahwa pejabat negara harus mengutamakan pengabdian kepada negara di atas kepentingan lain.
Capaian Strategis Pemerintah
Presiden memaparkan sejumlah keberhasilan, termasuk stabilitas selama libur Natal dan Tahun Baru, keberhasilan menjaga ketahanan pangan, dan peluncuran program makanan bergizi untuk anak-anak. Program ini telah melayani 650 ribu anak di 31 provinsi dan ditargetkan menjangkau seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.
“Kebijakan pemerintah harus menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, mencapai swasembada pangan dan energi, serta menghasilkan terobosan teknologi. Saya tegaskan, kita tidak lagi bergantung pada impor beras, jagung, dan garam pada 2025,” tegas Presiden.
Efisiensi Anggaran dan Reformasi Kebijakan
Presiden juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan penghematan perjalanan dinas. Ia menargetkan penghematan Rp20 triliun, yang akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Selain itu, kebijakan penghapusan utang bagi petani dan nelayan serta pengaturan ekspor hasil produksi diupayakan untuk mendukung perekonomian rakyat.
Dalam bidang hukum, Presiden menegaskan akan menindak tegas perusahaan yang melanggar aturan pertanahan dan kehutanan. “Tidak ada perlakuan khusus bagi pelanggar hukum. Pemerintah akan mencabut izin dan menguasai kembali lahan yang bermasalah,” ujarnya.
Pencapaian Energi Terbarukan
Presiden juga meresmikan 37 proyek strategis di bidang ketenagalistrikan, termasuk 26 pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dengan kapasitas total 3,2 gigawatt. Ia menyebut pencapaian ini sebagai hasil kerja keras pemerintahan sebelumnya yang terus dilanjutkan.
“Kita harus menghormati dan melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh pendahulu. Pembangunan bangsa adalah perjalanan panjang, bukan pekerjaan satu atau lima tahun,” tutup Presiden.
Sidang Kabinet ini menjadi refleksi awal pemerintahan Presiden Prabowo untuk memastikan seluruh kebijakan berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.