Nahnutv.com Yogyakarta, 19 Maret 2025 – Dalam rangkaian Kultum Ramadan yang disiarkan melalui kanal YouTube NahnuTV, Prof. Dr. H. Makhrus, S.H., M.Hum., menyampaikan ceramah bertema “Puasa dan Kesehatan Spiritual”. Beliau mengupas nilai filosofis dan manfaat puasa dalam perspektif Islam serta ilmu kesehatan.
Dalam kultumnya, Prof. Makhrus mengawali dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Sumu watasihu” yang berarti “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat”. Hadis ini menegaskan bahwa puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.
Puasa dan Kesehatan
Menurut Prof. Makhrus, salah satu hikmah puasa adalah memberikan kesempatan bagi organ pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja tanpa henti sepanjang tahun. Ia menjelaskan bahwa dalam dunia medis, puasa dikaitkan dengan proses detoksifikasi, yakni proses alami tubuh untuk membersihkan racun yang menumpuk di dalam tubuh. Selain itu, puasa juga mendukung proses autophagy, yaitu regenerasi sel yang membantu tubuh membuang sel-sel rusak dan menggantinya dengan yang baru.
“Selama kita berpuasa, tubuh menjalani proses pembersihan alami yang dapat meningkatkan sistem imun dan kesehatan secara keseluruhan,” ujar Prof. Makhrus.
Puasa sebagai Resep Ilahi
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa puasa bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga bagi kesehatan spiritual. Menurutnya, berpuasa dapat memberikan ketenangan batin dan membentuk jiwa yang lebih sabar serta disiplin.
“Allah telah memberikan kita resep yang luar biasa. Kita tidak perlu mencari ke mana-mana, karena puasa adalah solusi terbaik bagi kesehatan tubuh dan jiwa,” tambahnya.
Kesimpulan dan Harapan
Di penghujung kultumnya, Prof. Makhrus mengajak umat Islam untuk memanfaatkan Ramadan sebagai momentum memperbaiki diri, baik secara fisik maupun spiritual. Ia juga berharap agar setiap Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketakwaan.
“Semoga Allah selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk menjalankan puasa dengan ikhlas, serta menerima ibadah kita sebagai amalan yang berpahala dan dapat menghapus dosa-dosa kita yang lalu,” tutupnya. (baba)