Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka Tekankan Pemberdayaan Perempuan di Konferensi Besar Fatayat NU 2024

Nahnutv.com Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pesan penting dalam pidatonya pada Konferensi Besar Fatayat NU 2024 yang berlangsung pada Sabtu. Ia menekankan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

Dalam sambutannya, Gibran memberikan apresiasi terhadap dedikasi anggota Fatayat NU, termasuk yang hadir dari berbagai penjuru tanah air seperti Papua, Merauke, dan bahkan dari luar negeri. “Dedikasi luar biasa ini menunjukkan kekuatan dan semangat perempuan dalam mendukung visi pembangunan bangsa,” ujarnya.

Gibran menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi kuat untuk meningkatkan peran perempuan dalam berbagai sektor. Saat ini, kabinet Merah Putih diisi oleh 16 perempuan yang menduduki posisi strategis, seperti Menteri Keuangan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Menurut Gibran, perempuan memegang peranan vital dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan anak, kesehatan keluarga, hingga pengelolaan keuangan rumah tangga. “Bahkan, tidak ada kehidupan baru jika bukan perempuan yang mengandung dan melahirkan,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Gibran juga menguraikan sejumlah program strategis pemerintah yang dirancang untuk memperkuat peran perempuan:

  • Pemberian Gizi Tambahan: Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak.
  • Makan Bergizi Gratis: Program yang akan dimulai tahun depan ini diproyeksikan mendorong perputaran ekonomi hingga miliaran rupiah per tahun. “Kami mohon para sahabat untuk ikut mengawal program ini,” katanya.
  • PNM Mekar: Sebuah program pembiayaan modal bunga rendah dengan 21,2 juta nasabah perempuan, yang telah menyalurkan Rp283 triliun dengan tingkat kredit macet sangat rendah.

Gibran juga memberikan apresiasi terhadap berbagai inisiatif Fatayat NU, seperti penanganan stunting, pencegahan kanker serviks, penguatan koperasi, hingga pembentukan Lembaga Konsultasi dan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A).

Ia menitipkan harapan besar agar Fatayat NU dapat menjadi shelter atau tempat perlindungan bagi perempuan korban kekerasan fisik, mental, dan seksual. “Sering kali kasus kekerasan terlambat ditangani karena tidak adanya laporan. Mohon bantuan Fatayat NU untuk membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini,” pesannya.

Pidato Gibran diakhiri dengan harapan agar Konbes Fatayat NU 2024 dapat menghasilkan gagasan-gagasan strategis yang bermanfaat bagi perempuan dan masyarakat luas. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda resmi pembukaan konferensi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *