Peluncuran GKMNU di Sulawesi Selatan, Gus Yahya : Membangun Peradaban Mulia dari Keluarga

Nahnutv.com Makassar, Sulawesi Selatan – Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKM NU) resmi diluncurkan di Sulawesi Selatan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Ketua PWNU Sulawesi Selatan, K.H. Hamzah Harun, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin, turut hadir bersama jajaran pengurus PWNU dan PBNU. Alissa Qotrunnada Wahid, Wakil Ketua Satgas Nasional GKM NU, juga hadir bersama perwakilan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, K.H. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai pilar utama dalam membangun peradaban. “Peradaban yang mulia berawal dari reproduksi yang mulia, dan itu hanya bisa dicapai dengan memuliakan hubungan keluarga,” ujar beliau. Beliau juga menyoroti tradisi keulamaan Nusantara yang tidak hanya berkhidmat pada ilmu tetapi juga melaksanakan riayah al-ummah (mengasuh umat).

Gerakan GKM NU ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang maslahat, dengan fokus pada peningkatan kapasitas keluarga dalam membangun kemaslahatan, gotong-royong antar keluarga, dan pembentukan komunitas berbasis nilai-nilai Islam Nusantara. Program-program GKM NU meliputi ketahanan keluarga, parenting, pengelolaan keuangan rumah tangga, hingga edukasi kesehatan. Di Sulawesi Selatan, program ini akan diselaraskan dengan inisiatif nasional, termasuk program ketahanan keluarga dari Kementerian Agama dan upaya pengentasan stunting.

Gus Yahya juga mengapresiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki visi kuat dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui program-program berbasis komunitas. “GKM NU harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan program-program tersebut menyentuh masyarakat basis,” tegas beliau.

Melalui GKM NU, Nahdlatul Ulama berupaya memperkuat pondasi peradaban Islam berbasis keluarga yang tidak hanya berorientasi pada kemuliaan akhlak, tetapi juga menciptakan masyarakat yang saling menopang demi kemajuan bersama. “Ini bukan hanya soal membangun keluarga, tetapi membangun peradaban mulia yang lintas generasi,” tutup Gus Yahya. (baba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *