Sultan Muzhaffar, Orang Pertama yang Mengadakan Seremonial Maulid Nabi SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan momen untuk mengenang kelahiran dan menghayati keteladanannya dalam kehidupan sehari-hari. Maulid Nabi juga diperingati sebagai ungkapan cinta umat Islam kepada Rasulullah, serta sebagai ajang untuk memupuk semangat menjalankan ajaran-ajarannya.

Umat Islam percaya bahwa kelahiran Nabi SAW menjadi titik terang dari munculnya cahaya hidayah. Oleh karena itu, umat Islam beramai-ramai merayakan hari kelahirannya sebagai bentuk syukur kepada Allah atas diutusnya nabi paling agung dan sempurna. Lantas, siapakah orang pertama kali yang menggagas perayaan Maulid Nabi ini secara seremonial, bahkan tradisi itu lestari hingga masa kini?

Sebenarnya, para ulama ahli sejarah berbeda pendapat terkait orang pertama yang mengadakan perayaan maulid. Ada yang mengatakan Sultan Muzhaffar, sebagaimana pendapat Imam as-Suyuthi. Ada yang mengatakan Dinasti Fathimiyah yang diprakarsai oleh Ubaid al-Mahdi, dan ada pula yang berpendapat orang pertama tersebut adalah Sultan Nuruddin. Akan tetapi yang akan penulis akan fokus kepada Sultan Muzhaffar, Raja Ibril-Irak.

Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Jalaluddin Abdurahman as-Suyuthi (wafat 991 H) dalam kitabnya, ia mengatakan:

وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَ فِعْلَ ذَلِكَ صَاحِبُ اِرْبِل الَملِكُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي بِنْ زَيِنِ الدِّيْنِ عَلِي اِبْنِ بَكْتَكينْ أَحَدُ الْمُلُوْكِ الْأَمْجَادِ وَالكُبَرَاءِ الْأَجْوَادِ وَكَانَ لَهُ آثَارٌ حَسَنَةٌ، وَهُوَ الَّذِي عَمَّرَ الجَامِعَ الْمُظَفَّرِي بِسَفْحِ قَاسِيُوْنَ

Artinya: “Orang yang pertama kali mengadakan seremonial itu (maulid nabi) adalah penguasa Irbil, yaitu Raja Muzhaffar Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin, salah seorang raja yang mulia, agung, dan dermawan. Dia juga memiliki rekam jejak yang bagus. Dan, dia lah yang meneruskan pembangunan Masjid al-Muzhaffari di kaki gunung Qasiyun.” (Imam as-Suyuthi, al-Hawi lil Fatawi, Beirut, Darul Fikr: 2004, juz I, halaman 182).

Baca juga: Keutamaan Bulan Rabiul Awal

Raja Muzhaffar adalah raja yang berotak cemerlang, gagah, pemberani, pandai, alim dan adil. Ia mengadakan perayaan maulid yang mulia pada bulan Rabi’ul Awwal dengan sangat besar. Bahkan Imam Jalaluddin as-Suyuthi juga menceritakan perihal perayaan besar ini dalam kitabnya,

وَقَالَ سِبْطُ ابْنِ الْجَوْزِيِّ فِيْ مِرْآةِ الزَّمَنِ: حَكَى بَعْضُ مَنْ حَضَرَ سِمَاطَ الْمُظَفَّرِ فِيْ بَعْضِ الْمَوَالِدِ أَنَّهُ عَدَّ فِيْ ذَلِكَ السِّمَاطِ خَمْسَةَ آلَافِ رَأْسِ غَنَمٍ شَوِيٍّ وَعَشْرَةَ آلَافِ دَجَاجَةٍ وَمِائَةَ فَرَسٍ وَمِائَةَ أَلْفِ زُبْدِيَّةٍ وَثَلَاثِيْنَ أَلْفَ صَحْنِ حَلْوَى

Artinya: “Cucu Imam Ibnul Jauzi berkata didalam Mir`aatuz Zaman: “Sebagian orang yang pernah menghadiri perjamuan Raja Muzhaffar dalam beberapa Maulid, dia menghitung dalam perjamuan tersebut sebanyak 5.000 kepala kambing bakar, 10.000 ayam, seratus kuda, 100.000 roti mentega dan 30.000 piring kue.” (Imam as-Suyuthi, al-Hawi lil Fatawi, juz I, halaman 172).

Tidak hanya sebatas perayaan seremonial, Raja Muzhaffar juga pernah memberi hadiah sebesar 1000 dinar (sekitar 5 milyar, kurs sekarang) kepada Al-Hafizh Syekh Abul Khathab Ibnu Dihyah yang telah mengarang kitab tentang maulid bernama At-Tanwir Fi Maulid Al-Basyiir An-Nazhir.

Senada dengan pendapat Imam as-Suyuthi di atas, Syekh Muhammad bin Ali asy-Syaukani (wafat 1250 H) dalam salah satu kitabnya mengatakan, bahwa orang pertama kali yang mengadakan seremonial maulid nabi adalah raja Muzhaffar,

وَأَجْمَعُوْا أَنَّ الْمُخْتَرِعَ لَهُ السُّلْطَانُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي

Artinya: “Para ulama telah sepakat bahwa yang mengadakan seremonial maulid pertama kali adalah Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi.” (Imam asy-Syaukani, al-Fathur Rabbani min Fatawa Imam asy-Syaukani, Yaman, Maktabah Jailul Jadid: tt, juz I, halaman 1087).

Meskipun para ulama ahli sejarah berbeda pendapat perihal orang pertama yang mengadakan seremonial maulid, baik dari kalangan ulama salaf (klasik) maupun ulama khalaf (kontemporer), namun yang pasti, perayaan maulid bukanlah sesuatu yang baru dalam sejarah Islam.

Demikian biografi singkat Raja Muzhaffar, penguasa Ibril, Irak pertama yang mengadakan seremonial perayaan maulid Nabi Muhammad. Semoga cerita singkat diatas dapat menambahkan wawasan serta mahabbah kita kepada Nabi Muhammad SAW.  Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *