Nahnutv.com, Yogyakarta – Pada hari Rabu, 20 November 2024, sebanyak 22 siswa SMK Ma’arif 1 Kretek di Tegalsari, Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, mengikuti workshop bertema “Brand New Day: Melangkah Menuju Era Digital.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta sebagai bagian dari proyek sosial mereka dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Workshop ini bertujuan memperkenalkan konsep branding kepada siswa dan melatih mereka dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan keterampilan komunikasi visual. Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan para siswa tentang pentingnya branding dan keterampilan digital sebagai bekal untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Sambutan Kepala Sekolah
Workshop dimulai pukul 08.00 WIB dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMK Ma’arif 1 Kretek, Bapak Suhardi, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kolaborasi dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari para praktisi di bidang komunikasi dan teknologi.
“Kami berterima kasih kepada Universitas AMIKOM Yogyakarta atas inisiatifnya menyelenggarakan workshop ini. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar, tetapi juga dapat mendorong siswa untuk lebih kreatif dan kompetitif di era digital,” ujar Suhardi dalam pembukaannya.
Pemaparan Materi oleh Ulya Dihya Labib
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ulya Dihya Labib, seorang praktisi komunikasi digital yang telah berpengalaman di bidang branding dan pengelolaan media sosial. Dalam sesinya, Ulya menjelaskan konsep dasar branding, termasuk pentingnya menciptakan identitas yang kuat dan relevan.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan IPNU-IPPNU: Organisasi Pelajar di Bawah Naungan Nahdlatul Ulama
“Branding bukan hanya soal logo atau nama, tetapi tentang bagaimana kita menciptakan kesan dan nilai yang bisa diingat oleh orang lain,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa branding memiliki peran penting, tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam membangun citra diri atau institusi seperti sekolah.
Ulya memberikan contoh praktis dari pengalamannya mengelola konten digital, termasuk bagaimana ia membantu membangun identitas merek melalui media sosial resmi AMIKOM. Dengan contoh-contoh yang relevan, ia mempermudah siswa untuk memahami bagaimana branding dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Proses Brainstorming dan Produksi Video
Setelah sesi materi selesai, siswa diajak untuk langsung mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Proses dimulai dengan brainstorming, di mana setiap kelompok siswa diminta untuk berdiskusi dan mencari ide video branding yang akan mereka buat. Panitia dari AMIKOM turut mendampingi siswa dalam proses ini, memberikan arahan, dan membantu menyempurnakan ide-ide yang muncul.
Untuk membantu siswa memahami proses kreatif secara menyeluruh, Ulya dan panitia memberikan panduan singkat tentang teknik pengambilan gambar dan editing video. Dengan memanfaatkan perangkat sederhana seperti ponsel pintar dan aplikasi CapCut, siswa diajarkan bagaimana membuat konten yang menarik dan efektif.
Salah satu tantangan yang muncul dalam proses ini adalah bagaimana siswa dapat menonjolkan ide mereka dalam waktu yang singkat. Namun, dengan bimbingan panitia, mereka berhasil mengatasi kendala tersebut. Setiap kelompok berhasil membuat video branding yang kreatif, mulai dari promosi produk lokal hingga memperkenalkan potensi sekolah mereka sendiri.
Screening dan Apresiasi
Setelah produksi selesai, seluruh hasil karya ditayangkan dalam sesi screening. Momen ini menjadi ajang berbagi pengalaman sekaligus kesempatan untuk belajar dari hasil karya kelompok lain. Para siswa terlihat antusias melihat hasil video mereka ditampilkan, dan suasana penuh semangat tercipta ketika video-video kreatif diputar.
Salah satu video yang menonjol adalah promosi penerimaan siswa baru yang dikemas dengan humor ringan dan pesan yang jelas. Video ini dinilai berhasil karena ide kreatifnya relevan dengan kebutuhan lokal dan mampu menarik perhatian audiens.
Baca juga: PWNU DIY Gelar Seminar Peningkatan Kapasitas Guru Madin, Takmir Masjid, Khatib, dan Da’i
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan doorprize kepada kelompok dengan video terbaik. Hal ini tidak hanya memotivasi siswa untuk terus berkreasi, tetapi juga memberikan penghargaan atas kerja keras mereka selama workshop.
Tanggapan Siswa dan Guru
Baik siswa maupun guru memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Salah satu siswa, Adam Tri Nugroho , menyatakan bahwa workshop ini memberinya wawasan baru tentang dunia digital.
“yo nek cowo biasane gur buat main game atau ga yo buat ngechat gitu, tapi ternyata hp ini juga bisa buat bantu promosi promosi lewat vidio lucu lucu gitu” ujarnya.
Sementara itu, Ibu Anna, salah satu guru pendamping, menyampaikan apresiasinya atas materi yang relevan dan pendekatan yang praktis. “Digitalisasi ini sangat membantu kami, terutama dalam pengembangan media sosial sekolah yang lebih terarah. Semoga ke depan ada pelatihan lanjutan agar siswa semakin mahir,” ungkapnya.
Harapan Universitas AMIKOM untuk SMK Ma’arif
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Universitas AMIKOM Yogyakarta untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Dengan memberikan pelatihan berbasis praktik, AMIKOM berharap dapat membantu siswa SMK Ma’arif 1 Kretek lebih percaya diri menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
Selain itu, AMIKOM juga berharap siswa dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan untuk mengembangkan potensi lokal, seperti mempromosikan produk unggulan daerah atau meningkatkan citra sekolah melalui media sosial. “Kami percaya bahwa pelatihan semacam ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi,” kata salah satu perwakilan panitia.
Oleh: Testymona Gifta Setiawan | Editor: rdp