Kiai Zuhdi: Tolak MLB, Jaga Tradisi Dakwah yang Santun

Yogyakarta, 08 Desember 2024 – Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, SH. M. Hum, menegaskan bahwa wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang diusulkan sejumlah pihak tidak mencerminkan tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Ia menyatakan, MLB tidak memiliki landasan historis maupun kultural dalam organisasi NU yang selama ini menjunjung tinggi nilai musyawarah dan persatuan.

“MLB bukan bagian dari tradisi NU. NU memiliki mekanisme musyawarah yang mapan sesuai dengan nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah dan ajaran para pendahulu kita,” ujar Kiai Zuhdi.

Menurutnya, langkah tersebut hanya berpotensi menciptakan perpecahan dan merugikan NU. Ia mengingatkan bahwa NU adalah organisasi yang membawa misi rahmatan lil alamin, sehingga fokusnya harus tetap pada pelayanan umat dan menjaga keutuhan organisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Zuhdi mengingatkan pentingnya menjaga tradisi dakwah yang santun dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dakwah, kata dia, harus dilakukan dengan hikmah dan kelembutan, tanpa merendahkan atau menyakiti pihak lain.

Pernyataan ini juga menjadi respons terhadap kontroversi yang melibatkan pendakwah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Gus Miftah menuai sorotan publik setelah video dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh dengan kata-kata yang dinilai kasar viral di media sosial.

“Dakwah harus membawa pesan yang sejuk dan penuh rahmat, bukan menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Apalagi jika menggunakan kata-kata kasar yang berpotensi melukai hati orang lain,” tegas Kiai Zuhdi.

Ia menekankan bahwa dakwah perlu mengikuti perkembangan zaman, tetapi tetap menjaga nilai-nilai dasar yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. “Kita bisa kreatif dalam berdakwah, tetapi jangan sampai kehilangan esensi santun dan rahmat yang menjadi ciri khas dakwah NU,” tambahnya.
Kiai Zuhdi melihat fenomena viral seperti kasus penjual es teh seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang dakwah yang membangun. Menurutnya, pendekatan yang positif dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan agama kepada masyarakat.

“Tren-tren seperti ini bisa menjadi jalan untuk mendekatkan nilai-nilai agama secara kreatif dan damai, bukan untuk bahan celaan atau kontroversi,” ujarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Kiai Zuhdi kembali menekankan bahwa wacana MLB tidak memiliki tempat di organisasi sebesar NU. Ia mengajak seluruh elemen NU untuk tetap bersatu, menjaga tradisi, dan fokus pada misi besar organisasi dalam membawa manfaat bagi umat dan bangsa.

“Keutuhan NU harus terus kita jaga. Mari fokus pada visi besar NU sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *