Nahnutv.com Surabaya – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan pesan penting dalam acara Kick-Off Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (16/1). Acara ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan Harlah NU yang akan berlangsung hingga puncaknya pada 7 Februari 2025 mendatang.
Dalam pidatonya, Gus Yahya menyoroti kebesaran warisan para muasis NU yang telah mendirikan organisasi ini 102 tahun lalu, tepatnya pada 16 Rajab 1344 Hijriah. Ia menyebut pendirian NU sebagai sebuah inisiatif strategis yang tidak hanya berdampak pada skala peradaban Islam, tetapi juga menjadi bukti cinta dan kasih sayang kepada umat Nabi Muhammad SAW.
“Hari ini kita semua mewarisi tanggung jawab atas warisan besar ini. Kita harus mengonsolidasikan kekayaan organisasi untuk memperjuangkan cita-cita para pendiri NU,” ujar Gus Yahya.
Tiga Pilar Konsolidasi NU
Gus Yahya menekankan pentingnya konsolidasi NU di tiga bidang utama, yaitu:
- Tata Kelola
Organisasi NU akan terus memperbaiki standar, mekanisme, dan prosedur agar setiap unit kerja memiliki kepercayaan diri dan martabat lebih tinggi dalam menjalankan tugasnya. - Sumber Daya
Dalam dua tahun terakhir, NU telah melatih lebih dari 94.000 kader melalui pelatihan PD-PKPNU dan meluluskan 2.600 kader melalui Pendidikan Kepemimpinan Menengah NU (PMK NU). Selain itu, PBNU kini mampu memenuhi kebutuhan operasionalnya sebesar Rp 3 miliar per bulan tanpa bergantung pada donasi. - Agenda Strategis
NU menyusun rencana strategis nasional yang diterapkan di setiap tingkat kepengurusan. Hal ini mencakup penguatan sinergi program hingga ke level cabang.
Rangkaian Kegiatan Harlah Ke-102 NU
Berbagai kegiatan strategis telah dijadwalkan dalam rangkaian Harlah NU, antara lain:
- Kongres Pendidikan Nasional NU (22-23 Januari 2025), yang akan membahas sistem pendidikan NU, mulai dari pesantren hingga perguruan tinggi.
- Kongres Keluarga Maslahat NU (31 Januari-1 Februari 2025), dengan fokus pada penguatan gerakan keluarga maslahat yang telah melibatkan 2,5 juta keluarga di 10 provinsi.
- Workshop Astaacita Pemerintahan Prabowo-Gibran (2-3 Februari 2025), membahas kontribusi NU terhadap visi pemerintahan nasional.
- Puncak Resepsi Harlah NU (5 Februari 2025) di Jakarta, yang juga akan menjadi pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama NU dan Konferensi Besar NU.
Kolaborasi dengan Pemerintah
Gus Yahya juga menegaskan pentingnya kerja sama antara NU dan pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program-program yang berdampak nyata bagi masyarakat. Ia menyebut komunikasi intens telah dilakukan dengan berbagai kementerian untuk menyinergikan program kerja NU dengan agenda pemerintah.
Harapan dan Doa
Mengakhiri pidatonya, Gus Yahya mengajak seluruh warga NU untuk bersungguh-sungguh dalam berkhidmah, sembari memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT.
“Semoga apa yang kita lakukan senantiasa tersambung dengan keberkahan para pendiri NU, sehingga memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” tutup Gus Yahya.