Nahnutv.com Jakarta, 20/10/2024 – Dalam pidato perdananya setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan mencapai swasembada di bidang pangan dan energi. Pidato yang disampaikan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia ini mengangkat isu-isu penting yang menjadi fokus pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
Korupsi sebagai Ancaman Utama
Presiden Prabowo memulai pidatonya dengan menyoroti korupsi yang melanda pejabat di berbagai tingkatan, menyebutnya sebagai ancaman serius bagi kelangsungan negara. Ia juga menekankan bahwa banyak pengusaha yang tidak nasionalis karena turut terlibat dalam korupsi.
“Kita harus benar-benar berantas korupsi di segala bidang,” tegas Prabowo. “Pejabat dari level tertinggi harus menjadi teladan, menunjukkan integritas yang benar-benar bersih.”
baca juga : Sah..Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Telah Resmi Memimpin NKRI
Kesadaran terhadap Kesenjangan Sosial
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak terlena dengan angka-angka statistik yang tampak baik, karena di lapangan masih banyak anak-anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan dan tidak mampu membeli seragam. Ia menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk berani mengakui kenyataan yang ada.
“Kita harus siap menghadapi realita bahwa masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk para lansia yang masih harus bekerja keras,” tambahnya.
Swasembada Pangan dan Energi
Presiden Prabowo menargetkan Indonesia harus mencapai swasembada pangan paling lambat dalam 4-5 tahun ke depan. Selain itu, kemandirian di bidang energi juga menjadi salah satu prioritas utamanya. Ia berjanji bahwa pemerintahannya akan fokus pada pemanfaatan sumber energi nabati, air, dan panas bumi.
“Kita harus berani beralih ke energi yang terbarukan, dan memastikan bahwa subsidi yang ada benar-benar sampai kepada kepala keluarga yang membutuhkan,” ujarnya.
Penguatan Hilirisasi dan Nilai Tambah
Selain itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi di semua lini produksi, guna menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Menurutnya, hilirisasi adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
“Kita harus terus menciptakan nilai tambah dari kekayaan sumber daya alam kita, dan tidak membiarkannya dihargai murah di pasar internasional,” jelas Prabowo.
Persatuan dan Demokrasi yang Santun
Pidato Prabowo juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan mengedepankan kerjasama. Ia menyerukan agar demokrasi Indonesia dijalankan dengan santun, sesuai dengan adat dan budaya bangsa.
“Demokrasi kita harus demokrasi yang santun, di mana kita bisa bertarung tanpa membenci, mengoreksi tanpa mencaci maki, dan yang terpenting, demokrasi yang tidak munafik,” ucapnya.
Pesan Penutup: Jaga Kekayaan Alam dan Jalin Hubungan Internasional yang Baik
Di akhir pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia. Ia juga menyampaikan komitmennya terhadap politik luar negeri yang bebas aktif, dengan prinsip “seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.”
Pidato perdana Prabowo Subianto ini disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan, yang berharap kepemimpinannya dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, berdaulat, dan mandiri. (baba)