Nahnutv.com Gerakan Pemuda Ansor atau yang lebih dikenal dengan GP Ansor adalah sebuah badan otonom di bawah organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan. Dengan watak kerakyatan yang kuat, GP Ansor berperan penting dalam membina generasi muda NU dan bangsa Indonesia secara umum, untuk turut serta dalam pembangunan nasional. GP Ansor telah tersebar di seluruh Indonesia dengan 433 cabang di tingkat kabupaten/kota, yang berada di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (tingkat provinsi), hingga tingkat desa.
Lokasi dan Pimpinan Pusat
Pimpinan Pusat GP Ansor berlokasi di Jl. Keramat Raya No. 65A, Jakarta Pusat. Dari kantor inilah gerakan dan koordinasi GP Ansor di seluruh Indonesia diatur dan dikembangkan. Organisasi ini secara aktif mendukung visi dan misi NU dalam memajukan bangsa, dengan menitikberatkan pada penguatan karakter generasi muda Indonesia melalui kaderisasi yang terstruktur.
Sejarah Berdirinya GP Ansor
GP Ansor berdiri pada 24 April 1934 atau bertepatan dengan 10 Muharram 1353 Hijriyah, berdasarkan keputusan Muktamar Ke-9 NU yang diadakan di Banyuwangi, Jawa Timur. Gagasan untuk mendirikan organisasi kepemudaan di bawah NU ini dipelopori oleh KH Abdul Wahab Chasbullah, yang pada awal 1920-an telah membentuk berbagai organisasi pemuda seperti Syubbanul Wathan, Da’watus Syubban, dan Jam’iyyah Nashihin.
Pada 1932, ketiga organisasi tersebut digabung menjadi satu wadah baru bernama Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU) yang kemudian berubah menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada Muktamar Ke-9 NU, PNU resmi diakui sebagai wadah pemuda NU, yang kelak berubah nama menjadi Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO), dan akhirnya dikenal sebagai Gerakan Pemuda Ansor setelah revolusi fisik pasca kemerdekaan.
KH Abdul Wahab Chasbullah terinspirasi oleh julukan Ansor yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada penduduk Madinah yang menolong beliau saat hijrah dari Mekah ke Madinah. Ansor berarti “penolong”, dan itulah semangat yang diharapkan bisa menjadi jiwa dari setiap anggota GP Ansor, yakni menolong agama Allah (Islam), serta mendukung upaya-upaya pembangunan umat dan bangsa.
Perubahan Nama dan Peran Penting Banser
Perubahan nama menjadi Gerakan Pemuda Ansor terjadi setelah revolusi fisik di akhir 1940-an. Salah satu peran penting GP Ansor pada masa awal pembentukannya adalah melalui pembentukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang berasal dari Barisan Ansor Nahdlatul Oelama (Banoe). Banser pertama kali diperkenalkan pada Kongres II ANO di Malang pada tahun 1937, dan sejak itu berkembang menjadi organisasi dengan peran besar dalam menjaga keamanan masyarakat dan mendukung kegiatan sosial keagamaan.
Banser hingga saat ini menjadi bagian integral dari GP Ansor, dikenal sebagai pasukan keamanan yang menjaga kelangsungan kegiatan NU dan masyarakat, terutama di saat-saat kritis.
Visi, Misi, dan Tujuan GP Ansor
Sebagai organisasi kepemudaan, GP Ansor memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas untuk memperkuat peran pemuda dalam pembangunan bangsa. Berikut adalah visi, misi, dan tujuan yang diusung oleh GP Ansor:
Visi GP Ansor:
- Revitalisasi nilai dan tradisi Ahlussunnah Wal Jama’ah.
- Penguatan sistem kaderisasi yang berkelanjutan.
- Pemberdayaan potensi kader di berbagai bidang.
- Mewujudkan kemandirian organisasi secara berkelanjutan.
Misi GP Ansor:
- Menginternalisasi nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) dan Sifat Rasul dalam gerakan pemuda.
- Membangun disiplin organisasi dan kaderisasi berbasis profesi.
- Menjadi pusat lalu lintas informasi dan peluang usaha antar kader dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
- Mempercepat kemandirian ekonomi kader dan organisasi.
Tujuan GP Ansor:
- Membangun dan mengembangkan generasi muda Indonesia yang cerdas, tangguh, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berkepribadian luhur.
- Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan mengikuti salah satu dari empat mazhab dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Berperan aktif dan kritis dalam pembangunan nasional, guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat untuk seluruh rakyat Indonesia.
Lambang dan Filosofi GP Ansor
GP Ansor memiliki lambang berupa segitiga sama sisi yang didominasi warna hijau, dengan sembilan bintang, tiga garis sinar ke bawah, lima garis sinar ke atas, bulan sabit, dan tulisan ANSOR di tengah. Setiap elemen dari lambang tersebut memiliki filosofi mendalam yang terkait dengan ajaran Islam dan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh organisasi ini.
Makna dari Lambang GP Ansor:
- Segitiga sama sisi: Melambangkan keseimbangan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, yang terdiri dari tauhid, fiqh, dan tasawuf.
- Sembilan bintang: Satu bintang besar melambangkan Sunnah Rasulullah, empat bintang kanan melambangkan Khulafa’urrasyidin, dan empat bintang kiri melambangkan empat mazhab dalam Islam (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali).
- Bulan sabit: Melambangkan semangat pemuda yang selalu berkembang.
- Sinar ke bawah dan ke atas: Tiga sinar ke bawah melambangkan Iman, Islam, dan Ihsan, sementara lima sinar ke atas melambangkan pelaksanaan rukun Islam.
Lambang GP Ansor sering digunakan dalam berbagai atribut organisasi, seperti bendera, jaket, kaos, dan cinderamata sebagai identitas yang memperkuat jiwa korsa anggotanya.
Peran GP Ansor dalam Pembangunan Bangsa
GP Ansor tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, tetapi juga aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari sosial, pendidikan, hingga ekonomi. Dengan sistem kaderisasi yang kuat, GP Ansor terus berupaya memberdayakan anggotanya di berbagai bidang. Mereka sering terlibat dalam kegiatan sosial seperti membantu korban bencana alam, menjaga ketertiban pada acara-acara besar, dan mendukung kegiatan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
GP Ansor juga berperan penting dalam menjaga keutuhan NKRI dengan terus mengedepankan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Sebagai organisasi kepemudaan NU, GP Ansor selalu berusaha menjaga harmoni antara agama dan negara, serta mendorong setiap anggotanya untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia yang lebih baik.
Kesimpulan
Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor telah berperan besar dalam membina generasi muda yang berakhlak, berpendirian tegas, dan berkomitmen terhadap pembangunan bangsa. Dengan sejarah panjang sejak 1934, GP Ansor terus memperkuat eksistensinya sebagai garda terdepan NU dalam memajukan pemuda dan menjaga keutuhan NKRI. Filosofi “Ansor” sebagai penolong menjadi semangat yang membara dalam setiap aktivitas organisasi ini, baik di bidang sosial, keagamaan, maupun kebangsaan. (baba)