Nahnutv– Yogyakarta, 09 Mei 2025 – Semangat tinggi ditunjukkan oleh para guru Bahasa Jawa tingkat Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Ma’arif NU DIY saat memasuki hari kedua Pelatihan Bina Aksara dengan Metode Carangapak. Kegiatan yang dilangsungkan di Joglo Tani, Sleman ini merupakan lanjutan dari sesi hari pertama yang berfokus pada pengenalan dasar Aksara Jawa atau Carakan dan Sandhangan.
Sebanyak 29 peserta mengikuti sesi lanjutan ini dengan antusias. Materi inti pada hari kedua berfokus pada pemahaman mendalam tentang “pasangan”—unsur krusial dalam sistem Aksara Jawa yang berfungsi untuk mematikan atau menghilangkan vokal dari aksara dasar (Carakan). Penguasaan pasangan sangat penting agar tulisan terbaca dengan tepat dan tidak menimbulkan ambiguitas makna.
“Setiap aksara memiliki pasangan spesifik, total ada 20 pasangan yang harus dikuasai sesuai jumlah aksaranya. Penempatan pasangan pun tidak boleh sembarangan, hanya bisa digunakan di tengah atau akhir kata dan harus ditulis di bawah aksara yang dimatikan,” jelas salah satu pemateri, Drs. Akhmad Fikri AF, sembari mendampingi peserta dalam latihan menulis.
Sesi ini juga memperkenalkan aturan tata tulis pasangan secara rinci, mulai dari identifikasi aksara yang akan dipasangkan, hingga penggunaan tanda baca yang sesuai agar tidak mengganggu struktur kalimat. Peserta diberi waktu cukup untuk melakukan latihan intensif menulis kata-kata menggunakan pasangan, yang bertujuan memperkuat pemahaman sekaligus keterampilan praktis.
Sebagai bagian dari visi integrasi tradisi dan teknologi, para peserta juga dibimbing untuk melakukan instalasi keyboard Aksara Jawa di laptop masing-masing. Latihan mengetik menggunakan aplikasi seperti Microsoft Word dan Notepad turut menjadi bagian dari pelatihan ini, memungkinkan para guru untuk lebih mudah membuat bahan ajar dan karya tulis dalam Aksara Jawa secara digital.
Dengan selesainya hari kedua pelatihan, para peserta tidak hanya dibekali pengetahuan mendalam tentang Carakan dan pasangan, tetapi juga kemampuan teknis untuk mengaplikasikan Aksara Jawa di era digital. Harapannya, para guru dapat menularkan ilmu ini kepada siswa-siswinya, sehingga pelestarian Aksara Jawa terus berjalan seiring perkembangan zaman.
Pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen Ma’arif NU DIY dalam menguatkan pendidikan berbasis budaya lokal yang adaptif terhadap kemajuan teknologi. Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharapkan turut memperluas jangkauan Aksara Jawa tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di kancah nasional hingga internasional.