Nahnutv.com Yogyakarta, 2 Maret 2025 – Dalam sebuah kultum yang disampaikan di acara Nahnutv, Drs. H. Ahmad Luthfi, MA berbagi pemahaman mendalam mengenai zakat dan sedekah dalam perspektif Islam, terutama selama bulan Ramadan. Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa kedua amalan ini bukan hanya untuk kepentingan Allah, tetapi lebih untuk kebaikan dan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.
Fasting sebagai Perintah yang Bermanfaat bagi Diri Sendiri
Dr. Ahmad Luthfi memulai dengan menjelaskan makna puasa dalam Islam, yang merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan. Beliau menegaskan bahwa puasa bukanlah beban bagi umat Islam, melainkan perintah yang memiliki manfaat besar, terutama bagi kesehatan fisik. Dengan berpuasa, tubuh mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dari proses makan dan minum yang terus-menerus, sehingga tubuh menjadi lebih sehat.
“Puasa bukan hanya perintah untuk Allah, tetapi untuk kepentingan kita. Dengan berpuasa, tubuh kita akan lebih sehat karena memberikan waktu bagi organ tubuh untuk beristirahat,” ungkapnya.
Zakat dan Sedekah: Memberikan untuk Mendapatkan
Dr. Ahmad Luthfi melanjutkan dengan mengulas mengenai zakat dan sedekah. Ia menjelaskan bahwa kedua amalan ini, meskipun tampaknya mengurangi harta yang dimiliki, pada kenyataannya akan mendatangkan berkah. Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah mencapai nisab dan haul, sedangkan sedekah atau infak bisa dilakukan oleh siapapun, bahkan jika hartanya belum mencapai nisab zakat.
“Walaupun secara fisik harta yang kita keluarkan akan berkurang, pada kenyataannya itu tidak akan berkurang, malah akan bertambah. Allah akan memberikan berkah dan ketenangan hidup melalui sedekah dan zakat,” katanya.
Analogi Tubuh Manusia dan Kewajiban Zakat
Beliau juga menggunakan analogi tubuh manusia untuk menjelaskan pentingnya zakat. Seperti tubuh yang perlu mengeluarkan keringat dan limbah dari dalam tubuh melalui buang air besar atau kecil, zakat berfungsi sebagai cara untuk membersihkan harta yang kita miliki. Harta yang tidak dikeluarkan untuk kepentingan orang lain akan menjadi sumber masalah, layaknya makanan yang menumpuk di dalam tubuh tanpa dikeluarkan.
“Zakat adalah cara kita mengeluarkan harta yang seharusnya menjadi milik orang lain. Jika tidak dikeluarkan, itu seperti limbah yang menumpuk di tubuh manusia,” jelas Dr. Ahmad Luthfi.
Berpahala dan Menanggulangi Musibah
Dr. Ahmad Luthfi juga menekankan bahwa sedekah dan zakat dapat menjadi investasi yang sangat berharga di akhirat. Selain itu, beliau mengingatkan bahwa dengan bersedekah, umat Islam dapat terhindar dari bencana dan musibah yang tak terduga. Jika kita tidak mengeluarkan harta untuk kebutuhan yang benar, Allah bisa dengan mudah mengambilnya dengan cara yang tidak kita duga, seperti melalui bencana atau masalah keuangan yang besar.
Manfaat Sosial dan Kewajiban Membantu Sesama
Beliau mengingatkan bahwa di tengah-tengah masyarakat, masih banyak orang yang membutuhkan bantuan, terutama di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi. Dengan menunaikan zakat dan sedekah, kita tidak hanya membersihkan diri dari sifat kikir, tetapi juga ikut berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial dan membantu sesama yang membutuhkan.
“Masih banyak orang yang membutuhkan, dan pemerintah pun terkadang kewalahan. Dengan zakat dan sedekah, kita dapat membantu mengatasi kesulitan mereka,” tuturnya.
Penutupan
Sebagai umat Islam, Dr. Ahmad Luthfi mengajak semua pihak untuk melaksanakan kewajiban zakat dan sedekah dengan sebaik-baiknya. Selain memberikan manfaat sosial, kedua amalan ini juga dapat meningkatkan ketenangan, kebahagiaan, dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Marilah kita bersama-sama melaksanakan zakat dan sedekah. Dengan begitu, hidup kita akan lebih berkah, dan Allah akan memberikan banyak kebaikan,” pungkasnya.
Kultum ini memberikan pencerahan mengenai pentingnya zakat dan sedekah, terutama dalam bulan Ramadan, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan usaha untuk memperoleh berkah serta ketenangan hidup. (baba)