Menag Nasaruddin Umar Jalin Kerja Sama dengan PBNU dalam Empat Program Prioritas

Nahnutv.com Jakarta, 11 Maret 2025 – Menteri Agama Republik Indonesia, Profesor Nasaruddin Umar, mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Khalil Staquf atau Gus Yahya, di kantor PBNU, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama dalam menjalankan empat program prioritas Kementerian Agama.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Agama, sementara Gus Yahya bersama jajaran pengurus PBNU, termasuk Sekretaris Jenderal PBNU, Haj Saifullah Yusuf, serta sejumlah ketua organisasi di bawah naungan NU, turut hadir dalam diskusi tersebut.

Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk menggali masukan-masukan terbaik dari PBNU terkait penguatan teologi dan nasionalisme. Menurutnya, Kementerian Agama tidak bisa hanya mengandalkan pemikiran internal, melainkan perlu melibatkan kepala-kepala cerdas dari luar kementerian, seperti PBNU, MUI, dan Muhammadiyah.

Empat Program Prioritas Kemenag

Menag Nasaruddin menjelaskan empat program prioritas yang ingin dikembangkan oleh Kementerian Agama, yang pertama adalah Kurikulum Cinta. Program ini bertujuan untuk mengajarkan nilai cinta kepada para guru agama, bukan mengajarkan perbedaan atau kebencian. Mengingat Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang tinggi, penting bagi generasi muda untuk diajarkan untuk saling menghargai.

Program kedua adalah Ekoteologi, yang bertujuan untuk mengembangkan teologi yang lebih ramah terhadap lingkungan. Menag berharap, dengan pendekatan ini, teologi dapat lebih akomodatif terhadap isu-isu lingkungan hidup demi keberlangsungan bumi.

Ketiga, Kemenag menggagas Nasionalisme Berbasis Agama, yang menekankan pentingnya mempromosikan nasionalisme tanpa harus memisahkan antara agama dan bangsa. Menag menekankan bahwa setiap individu, terlepas dari agama yang dianut, harus bisa menjadi warga negara yang baik, tanpa konflik antara keduanya.

Terakhir, Menag juga mengusung program Kerukunan Antar Umat Beragama, yang lebih dari sekadar toleransi. Ia menekankan pentingnya membangun solidaritas kebangsaan dan keumatan, dengan memanfaatkan nilai-nilai ukhuwah (persaudaraan) yang kuat, baik itu ukhuwah wataniah (persaudaraan nasional) maupun ukhuwah basyariah (persaudaraan kemanusiaan).

PBNU Sambut Baik Kerja Sama

Gus Yahya menyambut baik ajakan kerja sama tersebut, karena banyak dari program yang disampaikan oleh Menag memiliki kesamaan dengan agenda yang sedang dikembangkan oleh PBNU. Salah satunya adalah Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKM NU), yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta R2 Global Movement, yang melibatkan para pemimpin agama dunia dalam kerja sama internasional untuk kemaslahatan umat.

Gus Yahya juga menekankan bahwa penguatan kerjasama ini akan lebih difokuskan pada membangun struktur kerja sama yang efektif, agar program-program ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi bangsa dan umat manusia.

Sebelumnya, Menag Nasaruddin juga telah melakukan kunjungan serupa ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah, untuk mendapatkan pandangan-pandangan baru terkait persoalan keagamaan dari masing-masing organisasi tersebut. (baba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *