Nahnutv.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Power Pro Pte. Ltd., sebuah perusahaan multinasional berbasis di Singapura, resmi menjalin kerja sama strategis untuk mengatasi permasalahan sampah. Nota kesepahaman antara kedua pihak ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dan CEO Power Pro Pte. Ltd., Mr. Iveni, di Plaza PBNU, Jakarta Pusat.
Kolaborasi ini bertujuan untuk membentuk pusat komunitas tangguh dan kewirausahaan sosial dalam rangka mengelola sampah secara inovatif dan berkelanjutan. Gus Yahya menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya PBNU untuk memberdayakan masyarakat, khususnya warga Nahdliyin, melalui pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan desain bisnis ramah lingkungan.
“Jika program ini berjalan sesuai rencana, Insyaallah kita akan melihat peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus membentuk pola hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” ujar Gus Yahya.
CEO Power Pro Pte. Ltd., Mr. Iveni, juga menyatakan bahwa sampah adalah masalah global yang kompleks, namun dapat menjadi peluang jika dikelola dengan baik. Melalui inovasi, sampah dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis seperti furnitur, pupuk, dan bahan bangunan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023, Indonesia menghasilkan 69,7 juta ton sampah per tahun, di mana 33% di antaranya belum terkelola secara optimal. Melalui kerja sama ini, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia dapat lebih baik serta memberikan kontribusi nyata dalam pengentasan kemiskinan dan penguatan ekonomi masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua PBNU Ahmad Suaidi, Sekretaris Lakpesdam PBNU Uvi Ulvia, serta sejumlah anggota Power Pro dan pengurus Lakpesdam PBNU lainnya.