Nahnutv.com Yogyakarta, 7 Maret 2025 – Semarak Ramadan PWNU DIY, Kajian Kitab setiap menjelang berbuka puasa. Dr. KH Zuhdi Muhdlor, SH, M.Hum, membahas tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan orang-orang munafik untuk memecah belah umat Islam, baik pada masa Rasulullah SAW maupun di era modern. Pengajian ini berfokus pada kitab karya Dr. Saloh bin Fauzan, seorang ulama besar Saudi Arabia, yang membahas kondisi umat Islam dari masa awal kelahiran Islam hingga saat ini.
Kiai zuhdi membuka pengajiannya dengan menekankan pentingnya persatuan umat Islam, sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an, bahwa umat Islam adalah “umat yang satu” pada zaman Rasulullah. Ia mengutip ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mengingatkan umat Islam tentang pentingnya persatuan dan kewajiban untuk tidak terpecah belah, serta menceritakan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan munafik untuk menghasut dan memecah belah umat Islam.
Upaya Orang Munafik dan Yahudi di Masa Rasulullah SAW
Kiai zuhdi menjelaskan bahwa pada masa Rasulullah SAW, orang-orang munafik berusaha untuk memecah belah umat Islam dengan cara menghalangi pemberian sedekah dari kaum Ansar kepada kaum Muhajirin. Sebagian besar kaum Muhajirin yang berasal dari Mekkah datang dengan keadaan miskin setelah meninggalkan harta benda mereka, dan hanya bisa bertahan hidup dengan bantuan dari kaum Ansar di Madinah. Orang-orang munafik mencoba untuk menghasut kaum Ansar agar tidak menolong kaum Muhajirin, namun usaha ini digagalkan oleh Allah SWT.
Selain itu, Kiai zuhdi juga mengutip kisah tentang upaya kaum Yahudi yang mencoba untuk memurtadkan umat Islam dengan menggoda mereka untuk berpura-pura beriman di pagi hari dan kembali kafir di sore hari. Namun, sekali lagi, upaya tersebut tidak berhasil karena Allah SWT menyingkap kedok rencana mereka dan membongkar tipu daya mereka.
Provokasi Yahudi yang Gagal
Dalam pengajiannya, Kiai zuhdi juga membahas bagaimana kaum Yahudi, meskipun berulang kali berusaha memecah belah umat Islam, selalu gagal dalam upaya mereka. Salah satu contoh yang diungkapkan adalah bagaimana mereka berusaha membangkitkan permusuhan lama antara suku Aus dan Khazraj di Madinah, yang sebelumnya telah terlibat dalam perseteruan panjang sebelum kedatangan Islam. Kaum Yahudi mencoba untuk menggali luka lama tersebut agar kaum Ansar tidak mudah memberikan bantuan kepada kaum Muhajirin. Namun, usaha ini juga gagal, karena dengan berkat nasihat Nabi Muhammad SAW, kedua suku tersebut akhirnya bersatu kembali dalam ikatan persaudaraan Islam.
Nasihat Rasulullah SAW untuk Menjaga Persatuan
Kiai zuhdi mengutip sebuah peringatan dari Al-Qur’an dalam Surah Ali Imran, yang mengingatkan umat Islam untuk berpegang teguh pada agama Allah dan untuk tidak terpecah belah. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam agar mereka tetap kuat dan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan peradaban dunia. Kiai zuhdi mengingatkan bahwa umat Islam harus menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam) agar tidak jatuh pada perpecahan yang hanya akan memperlemah kekuatan mereka.
Penutupan: Membangun Peradaban Islam yang Maju
Sebagai penutupan, Kiai zuhdi menegaskan bahwa meskipun umat Islam menghadapi berbagai tantangan dan upaya provokasi dari luar, persatuan dan kesatuan di bawah panji Islam adalah kunci untuk menciptakan umat yang kuat dan sejahtera. Ia mengajak umat Islam untuk terus menjaga hubungan baik antar sesama dan berpegang teguh pada ajaran Islam untuk membangun peradaban yang lebih baik dan maju di masa depan. (baba)