Kongres III ISNU: Gus Yahya Dorong Pengembangan Kapasitas dan Inovasi Kader NU

Nahnutv.com Balikpapan – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyerukan transformasi Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) agar mampu menjadi ruang pengembangan potensi, kreativitas, dan inovasi kader NU. Pesan ini disampaikan saat pembukaan Kongres III ISNU yang berlangsung di Asrama Haji Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat, 29 November 2024.

Dalam pidatonya, Gus Yahya memberikan penghargaan kepada Ali Maskur Musa (Cak Ali), Ketua Umum PP ISNU, yang selama bertahun-tahun membangun ISNU hingga menjadi bagian penting dari struktur organisasi NU.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Cak Ali yang telah mengokohkan fondasi ISNU sejak awal berdirinya,” ujar Gus Yahya.

Perluasan Peran Kader NU

Menurut Gus Yahya, peran warga NU kini tidak lagi terbatas pada lingkup tradisional seperti masjid atau pasar. Kader NU kini tersebar luas di berbagai bidang, termasuk pemerintahan, dunia usaha, dan sektor profesional lainnya.

“NU sekarang hadir di semua lini. Ini merupakan bukti hasil dedikasi kader-kader NU yang bekerja dengan penuh keikhlasan untuk kebaikan bersama,” katanya.

Ia menekankan pentingnya ISNU menjadi organisasi berbasis kemampuan nyata, bukan sekadar wadah formalitas. Dalam pandangannya, konsep sarjana yang diusung ISNU harus mencerminkan kemampuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya sekadar pencapaian akademis.

“Tokoh besar seperti Ibnu Khaldun tidak bergelar akademis formal, tetapi pemikirannya membentuk dasar peradaban. ISNU harus menjadi ruang untuk mengembangkan potensi kader, baik dalam ilmu maupun kontribusi kepada masyarakat,” tambahnya.

Tantangan Dunia dan Solusi Inovatif

Gus Yahya juga mengingatkan tantangan global yang sedang dihadapi, seperti arus globalisasi, ketidakseimbangan kekuatan dunia, dan perubahan geopolitik. Ia menekankan pentingnya pendekatan baru dan inovasi untuk mengatasi tantangan ini.

“Mereka yang mampu menciptakan solusi inovatif akan menjadi penentu masa depan. Sebaliknya, cara lama hanya akan membuat kita tertinggal,” tegasnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan konsolidasi internal untuk memperkuat peran ISNU di masa depan.

Kongres Sebagai Momentum Strategis

Gus Yahya menegaskan bahwa Kongres III ISNU adalah momen penting untuk menentukan arah langkah organisasi ke depan. Ia berharap ISNU dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun bangsa, memperkuat peran NU, dan menjaga persatuan masyarakat.

“Kongres ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat peran ISNU. Saya berharap para sarjana NU dapat menghadirkan kontribusi yang berdampak besar bagi NU dan bangsa,” pungkasnya.

Kongres III ISNU ini menjadi kesempatan berharga bagi para kader NU untuk menggali ide-ide baru dan memperkuat komitmen mereka dalam mengabdikan ilmu pengetahuan dan kemampuan demi kemajuan umat dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *