PW IPPNU DIY Gelar LAKUT 2025: Cetak Kader Perempuan NU yang Progresif dan Visioner

Nahnutv.com Kulon Progo, 9 Mei 2025 – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Daerah Istimewa Yogyakarta secara resmi membuka kegiatan Latihan Kader Utama (LAKUT) pada Jumat, 9 Mei 2025. Kegiatan ini bertempat di Pondok Pesantren Nurul Ummah 2, Wates, Kulon Progo, dan berlangsung selama empat hari hingga 12 Mei 2025.

Sebanyak 16 peserta mengikuti pelatihan ini, berasal dari berbagai cabang IPPNU se-DIY, serta beberapa peserta dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. LAKUT merupakan jenjang kaderisasi tertinggi di IPPNU yang bertujuan mencetak kader strategis yang memiliki kapasitas kepemimpinan, wawasan ke-NU-an, serta kemampuan manajerial organisasi.

Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Bupati Kulon Progo H. Ambar Purwoko, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Dr. H. Ahmad Bahiej, M. Hum., Ketua PWNU DIY Dr. KH. Ahmad Zuhdi Muhdlor, S.H., M. Hum., Rois Syuriah PWNU DIY, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah 2, serta Ketua PW IPPNU DIY.

Dalam sambutannya, H. Ambar Purwoko mengapresiasi kontribusi Nahdlatul Ulama, khususnya IPPNU, dalam bidang pendidikan. Beliau menekankan pentingnya disiplin dan keseriusan dalam mengikuti kegiatan, bahkan membawa alat tulis dinilai sebagai simbol komitmen. Ia berpesan agar para peserta menjadi pemimpin yang ngayomi (melindungi) dan ngayemi (menenangkan), dengan karakter yang dibangun atas dasar integritas, empati, dan keteladanan.

“Jadilah pemimpin yang mampu ngayomi dan ngayemi. Pemimpin besar lahir dari integritas, empati, dan keteladanan,” pesan beliau.

Ketua PWNU DIY, Dr. KH. Ahmad Zuhdi Muhdlor, S.H., M. Hum., turut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa kader IPPNU tidak hanya berperan sebagai follower, tetapi juga sebagai agen perubahan dan leader yang aktif dalam merespons perkembangan zaman serta melek teknologi informasi.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa kader IPPNU perlu membekali diri dengan tiga fondasi utama: kapasitas, skill, dan attitude.

“Kapasitas keilmuan adalah bagian dari jati diri IPPNU, sesuai dengan jargonnya: Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa. Namun ilmu saja tidak cukup—harus disertai dengan keterampilan mengelola organisasi, serta sikap yang baik agar mampu menjadi pribadi yang dinamis dan inspiratif di lingkungannya,” tegas beliau.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej, M. Hum., dalam arahannya menekankan pentingnya beramaliah dan berharokah (bergerak) di mana pun kader berada. Ia menekankan bahwa fikrah Nahdliyah dan semangat moderasi beragama (tawazun) merupakan prinsip dasar dalam pergerakan organisasi.

Sejalan dengan itu, Ketua PW IPPNU DIY, Rekanita Fildzah Lina Rohmatina, menyampaikan bahwa setiap kader harus memiliki bekal kapasitas (keilmuan dan keorganisasian), keterampilan (manajerial dan kepemimpinan), serta sikap (akhlakul karimah, tanggung jawab, dan unggah-ungguh).

Kontributor : IPPNU DY Editor : Baba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *