Nahnutv.com Jakarta – Dalam sebuah sesi ceramah yang disiarkan melalui kanal YouTube tvnu, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membahas tantangan dan peluang dakwah di era digital. Beliau menekankan pentingnya adaptasi ulama dan pendakwah terhadap perubahan zaman, terutama dalam memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan pesan agama.
Dalam pembukaan ceramahnya, beliau mengungkapkan bahwa pola dakwah di era digital membutuhkan pendekatan baru yang lebih relevan dengan audiens masa kini, khususnya generasi milenial dan Gen Z. “Sekarang bukan zamannya lagi hanya berbicara di mimbar tanpa memikirkan bagaimana menjangkau masyarakat secara digital,” ujarnya.
Beliau menyoroti pentingnya para pendakwah untuk aktif di media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Twitter. Platform-platform ini, menurut beliau, memiliki karakteristik audiens yang berbeda, sehingga pendekatan dakwah harus disesuaikan. “Kalau di TikTok, kontennya harus santai tapi bermakna. Sedangkan di Twitter, kita harus serius dan bernas. Di Instagram, gabungan antara hiburan dan makna sangat penting,” jelasnya.
Ia juga mengkritik kurangnya branding di kalangan pendakwah NU di media sosial. “Kita terlalu tawaduk, sehingga sering kali tidak mendukung teman sendiri. Padahal, jika kita ingin maju, penting untuk saling mendukung, bahkan melalui hal sederhana seperti sedekah subscribe dan like,” katanya.
Selain itu, beliau menyinggung bagaimana dunia dakwah kini sangat kompetitif, terutama dalam menarik perhatian audiens di media sosial. Dengan contoh pengalaman pribadi, ia menggambarkan bagaimana konten sederhana seperti membuka kelapa di TikTok justru menarik jutaan penonton, sementara konten ceramah cenderung kurang diminati jika tidak dikemas dengan cara yang menarik.
Rais Syuriyah juga menyampaikan perlunya strategi dakwah yang terencana dan profesional. Menurutnya, membangun tim branding dan menghasilkan konten yang relevan menjadi keharusan agar pesan-pesan dakwah dapat diterima oleh masyarakat luas.
Di akhir ceramah, beliau menyampaikan ajakan kepada warga NU untuk lebih aktif dan kreatif dalam berdakwah di era digital. “Mari kita jadikan media sosial sebagai sarana utama untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tutupnya.