LKKNU PWNU DIY Gelar Rapat Koordinasi Wilayah, Fokus pada Keluarga Maslahat

Nahnutv.com – Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) PWNU DIY mengadakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) pada Sabtu, 8 Februari 2025, bertempat di Aula DPD RI Perwakilan DIY. Acara ini menjadi momentum penting, karena DIY ditunjuk sebagai pelaksana Focus Group Discussion (FGD) keluarga maslahat, yang merupakan bagian dari upaya perumusan keluarga maslahat yang sudah ada di Yogyakarta.

Ketua LKK PWNU DIY dalam sambutannya menyampaikan bahwa rakor ini menjadi yang pertama dan satu-satunya yang dilaksanakan untuk melanjutkan perumusan tersebut. Dalam kesempatan ini, Gus Hilmy (KH. Hilmy Muhammad) dari DPD DIY mengingatkan bahwa keluarga maslahat harus dimulai dari keluarga yang sakinah. Gus Hilmy berharap, dengan adanya konsep keluarga maslahat, akan tercipta keturunan yang baik dan keluarga yang kokoh, sebagai cerminan dalam beragama.

“Keluarga maslahat harus dimulai dengan keluarga yang sakinah, karena itu adalah fondasi untuk menciptakan keturunan yang baik dan menjaga keharmonisan rumah tangga,” ungkap Gus Hilmy.

Sementara itu, Ketua PWNU DIY, KH. A. Zuhdi Muhdlor, menyampaikan urutan konsep keluarga maslahat yang dimulai dari sakinah, dilanjutkan dengan maslahat, dan akhirnya keturunan yang baik. Menurut Kiai Zuhdi, keluarga maslahat adalah keluarga yang mampu memantaskan diri di masyarakat dengan mengutamakan kolaborasi dalam mewujudkan kesuksesan gerakan ini.

“Keluarga sakinah adalah kebutuhan internal, sementara keluarga maslahat adalah kebutuhan eksternal yang harus dirancang untuk membawa kebaikan bagi masyarakat,” tuturnya.

Acara tersebut juga menggelar relaunching aplikasi Kakeku (Kalkulator Keuangan Keluarga), yang sudah digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna. Aplikasi ini dirancang untuk membantu keluarga dalam mengecek kesehatan keuangan mereka dan menjadi alat bantu dalam pelatihan pengelolaan keuangan keluarga. Saat ini, aplikasi Kakeku sedang dalam proses pendaftaran di Google Play untuk dapat diakses secara gratis oleh masyarakat luas.

Ning Alissa Wahid turut memberikan arahan tentang pentingnya strategi untuk mencapai tujuan keluarga maslahat. Ia menekankan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) harus melibatkan Badan Otonom (Banom) lain dan fokus pada isu-isu sosial penting, seperti stunting, terutama yang berkaitan dengan ibu hamil dan balita.

Selain itu, dibentuk pula Satgas GKMNU yang terdiri dari Ketua Ansor, wakil dari LKK, serta tokoh masyarakat lokal. Satgas ini bertugas untuk mengkoordinasi program-program yang terkait dengan keluarga, serta mengumpulkan peta program yang relevan yang dilakukan oleh PW atau PC.

Acara ditutup dengan Stadium General yang disampaikan oleh Dr. Rofiah (Dosen Ilmu Al-Qur’an PTAQ Jakarta) dan Ahmad Ghozi Nur Islam (Ketua LKK PW DIY). Dr. Rofiah membahas konsep Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (KMaN), yang menghubungkan antara prinsip keislaman dan ke-NU-an dalam kehidupan keluarga. Ia menekankan bahwa keluarga harus sejalan dengan syariat dan menerapkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Muhaimin, Ketua LKKNU Bantul, menyatakan bahwa jajaran pengurus LKK PCNU Bantul siap bekerja satu komando dengan program-program LKK PWNU DIY dan LKK PBNU, sebagai bagian dari upaya memperkuat gerakan keluarga maslahat di seluruh wilayah.

Kontributor: Jamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *