Nahnutv.com Yogyakarta– Dalam sebuah kajian yang disampaikan oleh KH. Sholehudin Mansyur, S.Ag, beliau mengingatkan pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati. Kajian yang bertajuk Mempersiapkan Bekal Menuju Kematian ini disampaikan dalam rangkaian ceramah yang ditayangkan di kanal YouTube NahnuTV.
Dalam kajiannya, KH. Sholehudin Mansyur mengutip nasihat para ulama bahwa ada empat hal yang pasti akan dihadapi setiap manusia saat meninggal dunia:
- Kematian itu sendiri, di mana malaikat maut akan mencabut nyawa seseorang tanpa bisa ditolak.
- Harta yang ditinggalkan, yang akan diwariskan kepada ahli waris dan tidak lagi dimiliki oleh si pemilik.
- Tuntutan dari orang yang pernah dizalimi, di mana amal seseorang akan dipertanggungjawabkan.
- Jasad yang akan dimakan oleh tanah, sementara ruhnya memasuki alam akhirat.
KH. Sholehudin Mansyur menekankan bahwa kematian adalah kepastian yang tidak bisa dielakkan oleh siapa pun, baik kaya maupun miskin, pejabat maupun rakyat jelata. Beliau mengutip ayat Al-Qur’an, Qul innal mautalladzi tafirruna minhu fa-innahu mulaqikum (Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya pasti akan menemui kalian).
Dalam ceramahnya, beliau juga mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah perjalanan singkat, sementara kehidupan akhirat adalah perjalanan panjang yang kekal. Oleh karena itu, manusia harus menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya, sebagaimana seseorang yang hendak melakukan perjalanan jauh. Tanpa bekal yang cukup, seseorang akan mengalami kesengsaraan di alam kubur dan akhirat.
Beliau juga menyinggung keutamaan bulan Ramadan sebagai waktu terbaik untuk mengumpulkan bekal amal, karena di bulan ini pahala dilipatgandakan. Dengan memperbanyak ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah, umat Islam dapat memastikan bahwa mereka memiliki persiapan yang cukup untuk kehidupan setelah mati.
Sebagai penutup, KH. Sholehudin Mansyur mengajak seluruh umat Islam untuk memanfaatkan waktu di dunia sebaik-baiknya, karena kesempatan hidup sangatlah terbatas. “Jika ajal menjemput kita esok hari, sudahkah kita memiliki cukup bekal?” pungkasnya. (baba)