Tanda-Tanda Orang Munafik: Pesan Kiai Zuhdi dalam Kultum Ramadan

Nahnutv.com Yogyakarta – Dalam sebuah ceramah singkat yang disampaikan melalui kanal YouTube Nahnu TV, Dr. KH. Ahmad Zuhdi Muhdlor, SH., M.Hum mengupas tuntas tentang tanda-tanda kemunafikan menurut ajaran Islam. Kultum Ramadan yang berjudul “Tanda-tanda Orang Munafik” ini memberikan peringatan kepada umat Muslim agar menjauhi sifat-sifat munafik yang bisa merusak kehidupan pribadi dan sosial.

Kiai Zuhdi menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, orang munafik adalah mereka yang berpura-pura beriman tetapi dalam hatinya tidak mengakui kebenaran Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, kemunafikan juga bisa terlihat dari perilaku yang tidak konsisten antara ucapan dan tindakan.

Tiga Tanda Orang Munafik

Dalam ceramahnya, beliau mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan tiga tanda utama kemunafikan:

  1. Berbohong dalam berbicara
    Orang munafik sering mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataan, meskipun terkadang dianggap sepele. KH. Ahmad Zuhdi mengingatkan bahwa dosa besar bisa berawal dari kebiasaan kecil yang dibiarkan menumpuk.
  2. Ingkar janji
    Seseorang yang sering mengingkari janjinya, meskipun dalam hal-hal kecil, bisa terjebak dalam kebiasaan buruk yang lebih besar. “Jangan menganggap remeh janji, karena janji adalah hutang,” tegas beliau.
  3. Berhianat terhadap amanah
    Jika seseorang diberikan tanggung jawab, tetapi ia menyalahgunakan atau mengkhianatinya demi kepentingan pribadi, maka itu merupakan salah satu ciri kemunafikan.

Peringatan Bagi Para Pemimpin dan Masyarakat

Dalam ceramahnya, Kiai Zuhdi juga menyoroti bagaimana sifat munafik sering muncul dalam kehidupan politik. Banyak politisi yang dengan mudah mengumbar janji selama kampanye, tetapi setelah terpilih, mereka tidak menepati janjinya. “Orang yang suka berjanji tetapi tidak menepatinya, itu juga termasuk tanda-tanda munafik,” ujarnya.

Beliau mengingatkan agar setiap individu, terutama yang memiliki tanggung jawab besar, tetap berpegang pada komitmen dan amanah. “Jangan mudah mengkhianati janji, karena itu akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat,” pesannya.

Menjaga Kejujuran dan Komitmen

Sebagai penutup, Kiai Zuhdi mengajak umat Muslim untuk selalu menjaga lisan, menepati janji, dan tidak mengkhianati amanah. Ia juga menekankan bahwa meskipun ada kondisi tertentu di mana berbohong diperbolehkan—seperti untuk mendamaikan pihak yang berseteru—hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk membenarkan kebohongan dalam kehidupan sehari-hari.

Kultum Ramadan ini mendapat respons positif dari para jamaah dan penonton di media sosial, yang merasa bahwa pesan ini relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Mudah-mudahan kita semua terhindar dari sifat-sifat munafik dan selalu menjaga kejujuran serta amanah dalam kehidupan,” tutup Kiai Zuhdi dalam ceramahnya. (baba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *