Nahnutv.com Yogyakarta, 17 Maret 2025 – PW JQH NU Daerah Istimewa Yogyakarta sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Qira’at Sab’ah dalam rangka memperingati bulan suci Ramadan. Acara ini menjadi puncak dari serangkaian kompetisi yang melibatkan peserta dari berbagai daerah, dengan menampilkan seni membaca Al-Qur’an menggunakan irama Murottal.
Pada hari puncak, para finalis yang sebelumnya mengunggah rekaman bacaan mereka melalui saluran YouTube, tampil langsung di hadapan dewan juri untuk memperebutkan gelar juara. Para peserta yang berhasil meraih posisi pertama, kedua, dan ketiga, baik putra maupun putri, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai seni baca Al-Qur’an, khususnya dalam gaya Qira’at Sab’ah yang lebih jarang ditemukan dalam kegiatan keagamaan saat ini.
Tidak hanya lomba, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran kaligrafi karya dari PW3 Nudy dan sebuah kebiar selawat yang melibatkan mahasiswa-mahasiswi dari JQH NU Yogyakarta. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghidupkan seni baca Al-Qur’an, tetapi juga untuk menyebarluaskan pesan-pesan kebaikan di bulan Ramadan.
Dalam sambutannya, Gus Silmi mengapresiasi kesuksesan kegiatan ini dan menekankan pentingnya melestarikan seni baca Al-Qur’an. “Selama ini, seni membaca Al-Qur’an sudah semakin jarang terlihat dalam acara-acara keagamaan, padahal tradisi ini sangat penting untuk membangkitkan kecintaan umat terhadap Al-Qur’an,” ujarnya. Gus Silmi berharap melalui MTQ Qira’at Sab’ah ini, generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai seni bacaan Al-Qur’an, serta memelihara tradisi yang telah lama ada.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai upaya untuk menggugah kembali semangat dalam menghafal dan membaca Al-Qur’an dengan indah dan penuh penghayatan, agar seni tersebut tetap lestari di kalangan masyarakat, terutama di kalangan santri dan umat Islam pada umumnya.
Acara ini dimulai dengan pembukaan yang meriah, disertai dengan tepuk tangan dan musik sebagai bentuk penyambutan. Dalam sambutannya, Kiai Ujang Sihabudin, Ketua PW JQH NU DIY, menjelaskan bahwa MTQ kali ini bertujuan untuk mengembangkan seni baca Al-Qur’an, terutama Qira’at Sab’ah dengan irama murotal. “Pada babak penyisihan, peserta mengunggah karya atau bacaannya melalui kanal YouTube dan kemudian dinilai oleh dewan juri,” ungkapnya.
Grand final yang diselenggarakan hari ini menampilkan para finalis yang tampil langsung di hadapan dewan juri. Dalam ajang ini, juara 1, 2, 3, serta harapan 1, 2, dan 3 untuk kategori Putra dan Putri akan diumumkan sebagai pemenang. Selain lomba Qira’at Sab’ah, kegiatan ini juga diramaikan dengan pameran kaligrafi karya dari PW3 Nudy dan diwarnai oleh kebiar selawat yang melibatkan mahasiswa-mahasiswi dari JQH Unu Yogyakarta.
Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk menyebarluaskan syiar Al-Qur’an di bulan Ramadan dan membumikan Qira’at Sab’ah agar semakin dikenal luas di kalangan santri dan masyarakat pada umumnya. Dr. KH A Zuhdi Muhdlor menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga memiliki tujuan penting untuk menumbuhkan bakat generasi muda dalam mencintai Al-Qur’an.
“Kami merasakan bahwa ilmu seni baca Al-Qur’an kini mulai berkurang di masyarakat. Dalam banyak acara, pembacaan Al-Qur’an lebih banyak dilakukan dengan tartil daripada dengan seni baca Al-Qur’an seperti yang kita nikmati sejak kecil,” katanya. Ia mengingatkan kembali akan pentingnya melestarikan seni baca Al-Qur’an dalam berbagai acara, terutama yang menjadi tradisi di lingkungan NU.
Mengakhiri sambutannya, Dr. KH A Zuhdi Muhdlor memberikan apresiasi kepada Gus Silmi yang turut mendukung suksesnya kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat semakin menggerakkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an. (baba)