Nahnutv.com, Yogyakarta. 5 Maret 2025 — Dalam kajian Kultum yang disampaikan oleh KH. Dr. Tamyiz Mukharrom, M.A., beliau memberikan berbagai tips tentang bagaimana membangun keluarga yang bahagia, terutama selama bulan Ramadan. Tema yang diangkat dalam kajian ini adalah “Kiat-kiat Membuat Keluarga Bahagia di Bulan Ramadan,” yang mengajak umat Islam untuk memperbaiki kualitas keluarga dengan pendekatan yang lebih spiritual.
Intensi Beribadah dalam Kehidupan Keluarga
KH. Dr. Tamyiz Mukharrom menekankan pentingnya niat dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan berkeluarga. Menurut beliau, setiap kegiatan dalam keluarga — seperti menikah, memiliki anak, hingga berinteraksi dengan pasangan — dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat untuk menyenangkan Allah.
“Ketika kita berkeluarga, semuanya harus diniatkan sebagai ibadah kepada Allah. Dengan niat yang benar, kita dapat menghadapi segala tantangan dalam kehidupan berkeluarga dengan lapang dada,” ujar beliau dalam kultum tersebut.
Menghargai Setiap Aktivitas Sebagai Ibadah
Tidak hanya ibadah mahdah (ibadah khusus seperti salat dan puasa), tetapi juga ibadah muamalah (interaksi sosial), termasuk menjalani kehidupan berkeluarga, dapat menjadi jalan menuju kebahagiaan. Beliau menjelaskan bahwa menjadi suami yang baik, mencari nafkah untuk keluarga, dan bergaul dengan anggota keluarga dalam kasih sayang adalah bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan penuh keikhlasan.
“Walaupun kadang-kadang pekerjaan sehari-hari terasa melelahkan, seperti mencari nafkah atau melakukan pekerjaan rumah tangga, jika niat kita adalah untuk Allah, maka itu akan terasa lebih ringan dan membawa kebahagiaan,” lanjutnya.
Menjaga Keseimbangan antara Kewajiban dan Ibadah Pribadi
Di bulan Ramadan, banyak umat Muslim yang merasa terbagi antara kewajiban keluarga dan keinginan untuk meningkatkan ibadah pribadi, seperti membaca Al-Qur’an atau melaksanakan salat malam. Namun, KH. Dr. Tamyiz mengingatkan bahwa kedua hal tersebut tidak perlu saling bertentangan. Kegiatan untuk keluarga, seperti mengurus anak atau berbicara dengan pasangan, juga bisa menjadi bentuk ibadah.
“Memahami bahwa pekerjaan rumah tangga, bekerja untuk nafkah keluarga, bahkan berbicara dengan istri dan anak, adalah bagian dari ibadah, akan membuat kita merasa bahagia dan tidak terbebani,” tegas beliau.
Pentingnya Ilmu dalam Membentuk Keluarga Mawaddah Sakinah
KH. Dr. Tamyiz menambahkan bahwa ilmu adalah hal yang paling penting dalam membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis. Sebelum berkeluarga, seseorang perlu mempersiapkan diri dengan ilmu yang baik agar dapat menjalani tanggung jawab sebagai kepala keluarga atau pasangan dengan benar. Dengan begitu, keluarga dapat menjadi tempat yang penuh kedamaian dan kasih sayang, sesuai dengan konsep keluarga mawaddah (kasih sayang) dan sakinah (damai).
Keluarga Sebagai Pilar Utama dalam Mencapai Kebahagiaan
Di akhir kultum, KH. Dr. Tamyiz mengingatkan bahwa keluarga adalah salah satu pilar utama dalam membangun kebahagiaan hidup, terutama di bulan Ramadan. Semua interaksi dalam keluarga, jika dilandasi niat yang baik dan ilmu yang benar, akan menjadi sumber pahala dan kebahagiaan yang tiada tara.
“Untuk menuju keluarga yang sakinah, kita harus melihat setiap tindakan dalam keluarga, seperti memberikan nafkah, mendidik anak, dan bergaul dengan pasangan, sebagai bentuk ibadah,” tutup beliau. (baba)