Kiai Zuhdi : Tantangan Baru Menjaga Relevansi Nilai-Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah di Era Modern.

Ketua PWNU DIY, Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, SH, M. Hum,

Kulon Progo, 17 November 2024 – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kulon Progo menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) di SMK Ma’arif 1 Wates. Mengusung tema “Memacu Kinerja Memenangi Masa Depan,”

Ketua PWNU DIY, Dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, SH, M. Hum, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muskercab adalah momentum penting untuk menjaga kesinambungan visi-misi NU. “Muskercab ini bukan sekadar evaluasi, tetapi juga respons atas tantangan baru yang mungkin muncul di luar perencanaan awal. Organisasi harus luwes tanpa melupakan prinsip dan keputusan konferensi,” ujarnya.

Kiai Zuhdi juga menekankan pentingnya menyusun program kerja yang realistis dan bermanfaat langsung bagi umat. Ketua PCNU Kulon Progo menggarisbawahi bahwa efektivitas program lebih penting dibandingkan kuantitasnya. “Tidak perlu terlalu banyak program, yang penting konkrit, dapat dilaksanakan, dan memberikan dampak nyata,” tegasnya.

Kiai Zuhdi mengingatkan dan menginstruksikan untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan-Kegiatan PCNU  dengan baik sebagai bukti kerja nyata. Dokumentasi berupa foto, rekaman, dan narasi diperlukan untuk menghadapi validasi kinerja yang akan dilakukan PBNU mulai 31 Januari 2025.

Memasuki abad kedua NU, organisasi ini menghadapi tantangan baru dalam menjaga relevansi nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) di era modern. “Tradisi keagamaan seperti tahlilan, sholawatan, dan manaqib telah kita pertahankan selama satu abad. Tantangan ke depan adalah bagaimana nilai-nilai ASWAJA tetap relevan dan adaptif terhadap kebutuhan zaman,” ujar Kiai Zuhdi.

Untuk itu, Ketua PWNU DIY juga menyoroti pentingnya inovasi dalam dakwah. “Kita perlu kreatif mempromosikan nilai-nilai ASWAJA agar menjawab kebutuhan umat sekaligus memberikan solusi atas permasalahan modern,” tambahnya.

Di tengah berbagai isu, termasuk wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang mencuat di media, Kiai Zuhdi menegaskan komitmen untuk menjaga keutuhan jam’iyah. “Kritik dari luar bisa diterima sebagai masukan, tetapi jangan sampai terprovokasi untuk bergabung dalam gerakan yang justru berpotensi memecah belah organisasi,” pesannya.

Ketua PWNU DIY juga mengapresiasi kemajuan PCNU di wilayah DIY. Seluruh cabang kini memiliki kantor operasional yang representatif, meski beberapa masih dalam tahap penyempurnaan. “Kantor adalah pusat pengendalian organisasi. Kehadirannya menunjukkan bahwa NU semakin solid dalam tata kelola,” katanya.

Kiaiz Zuhdi juga berharap program-program yang dirancang pada Musykercab PCNU Kabupaten kulonprogo ini dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat besar bagi umat, serta terus menjaga marwah NU sebagai penjaga nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. (baba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *