Nahnu TV, Sleman– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan mengadakan acara “Aksi Nyata Muharrik Revolusi Mental” di Pondok Pesantren Pangéran Diponegoro, Sleman, Yogyakarta. Acara ini bertema “Lestarikan Budaya Bangsa Terwujud dalam Kemandirian” dan akan berlangsung selama sehari penuh pada Ahad, 15 September 2024.
Acara ini akan diikuti oleh 125 peserta yang terdiri dari pengasuh pesantren, pengurus NU, serta para santri. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membekali peserta dengan keterampilan hidup mandiri di lingkungan pesantren, khususnya dalam menghadapi tantangan di era digital.
Berbagai materi pelatihan akan disampaikan dalam acara ini, antara lain:
- Motivasi Menjadi Mandiri di Lingkungan Pesantren: Peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya sikap kemandirian sebagai bagian dari budaya pesantren yang berkelanjutan.
- Bagaimana Bergaya Hidup Mandiri Perspektif NU: Materi ini akan membahas prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama terkait kemandirian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Mandiri pada Era Digital: Peserta akan dilatih untuk memanfaatkan teknologi digital guna menciptakan peluang usaha dan mendukung kemandirian ekonomi.
- Praktek Pembuatan Produk: Sebagai bentuk pelatihan praktis, peserta akan diajarkan cara membuat produk yang bernilai ekonomis, sehingga dapat langsung diterapkan di pesantren masing-masing.
Dengan dukungan penuh dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), acara ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pesantren, pengurus NU, dan santri dalam menumbuhkan budaya kemandirian di berbagai aspek kehidupan. Para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan keterampilan yang diperoleh untuk mengembangkan pesantren mereka, menciptakan peluang ekonomi baru, serta mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.
Baca juga: PW Muslimat NU DIY Gelar Sosialisasi dan Workshop Meningkatkan Daya Saing UMKM
PBNU dan Kemenko PMK berharap bahwa dengan penguatan kemandirian di kalangan pesantren, lembaga-lembaga pendidikan Islam ini tidak hanya dapat melestarikan budaya bangsa tetapi juga mampu menjadi pilar pembangunan ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.
Kemenko PMK dan PBNU menyadari bahwa pelestarian budaya bangsa tidak hanya terletak pada aspek-aspek tradisional, tetapi juga bagaimana masyarakat mampu mengadaptasi budaya tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang modern dan berkelanjutan. Sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang menjadi identitas mereka. Revolusi mental yang digerakkan melalui aksi nyata ini menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih maju dan berdaya saing. (ruhan)