Haul KH. Ali Maksum Krapyak ke-36: Kisah Inspiratif Mbok Yem dan Gerakan Umroh dari Santri

Nahnutv.com Yogyakarta – Haul KH. Ali Maksum Krapyak ke-36 yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun ini meninggalkan kesan mendalam di hati para santri dan alumni Pondok Pesantren Krapyak. Rangkaian acara yang digelar selama seminggu, mulai dari seminar, majelis sima’an Al-Qur’an, temu alumni, hingga puncak acara haul dan khotmil Qur’an, telah menjadi ajang silaturahmi dan momen untuk mengenang jasa para tokoh yang berjasa dalam kehidupan para santri.

baca juga: Kiai Zuhdi Kenang Perjuangan Mbah Ali: Inspirasi Tanpa Batas Bagi Generasi Santri dan NU

Salah satu momen yang menarik perhatian dalam haul tahun ini adalah inisiatif dari KH. Henry Sutupo, seorang santri senior KH. Ali Maksum. Dalam pertemuan alumni yang dikenal dengan nama Majelis Terongan, KH. Henry menulis sebuah artikel berjudul “Balada Mbok Yem” yang menggambarkan sosok unik Mbok Yem, pemilik warung makan legendaris di sebelah selatan Masjid Al-Munawwir Krapyak.

Mbok Yem, yang kini berusia lebih dari 80 tahun, telah melayani para santri selama bertahun-tahun. Warung sederhananya menjadi penyelamat bagi santri dengan kantong pas-pasan, bahkan sering kali memberikan kelonggaran untuk makan terlebih dahulu dan membayar belakangan. “Mbok Yem bukan guru yang mengajarkan kitab, tetapi hatinya penuh keikhlasan untuk memastikan perut para santri tidak kelaparan,” tulis salah seorang alumni dalam kesannya.

Mengapresiasi pengabdiannya, KH. Henry mengusulkan ide penggalangan dana untuk memberangkatkan Mbok Yem ke tanah suci. Usulan ini disambut dengan antusias oleh alumni. Dompet Umroh Mbok Yem pun dibuka dan dalam waktu singkat, ratusan alumni berlomba-lomba memberikan kontribusi mereka. Hingga saat ini, dana yang terkumpul telah mencapai Rp. 55.850.000 dari 127 donatur.

Gerakan ini tidak hanya terbatas pada alumni Terongan, tetapi juga diikuti oleh santri lain yang merasa tergerak untuk ikut serta. “Mumpung Mbok Yem masih sehat, ini kesempatan kita berbakti dan mengamalkan ayat Al-Qur’an: ‘Jika kalian diberi penghormatan, balaslah dengan yang lebih baik’,” ujar salah satu koordinator penggalangan dana.

Selain Mbok Yem, dana tersebut juga diperuntukkan bagi pendampingnya, Pak Supri, yang merupakan putranya dan aktif mengurus Masjid Al-Munawwir Krapyak.

Dengan upaya ini, para santri berharap Mbok Yem dapat merasakan kebahagiaan beribadah di tanah suci, sebagai ungkapan rasa syukur dan penghargaan atas pengabdiannya yang penuh ketulusan. Gerakan ini menunjukkan bahwa di balik kehidupan sederhana dan tanpa panggung, seseorang seperti Mbok Yem tetap mampu menjadi inspirasi dan sumber berkah bagi banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *