Nahnutv,com Kulon Progo, 9 November 2024 – PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melantik pengurus takmir enam masjid percontohan dalam sebuah acara khidmat yang digelar di Masjid Al-Huda Gebangan, Pengasih, Kulon Progo, pada Sabtu malam, 9 November 2024. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini dihadiri oleh Ketua PWNU DIY dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, Ketua LTM PWNU DIY H. Basori Alwi, jajaran pengurus PWNU DIY, pengurus cabang NU Kulon Progo, dan masyarakat setempat.
KH. A. Zuhdi Muhdlor dalam pidatonya menegaskan pentingnya amanah yang diemban para pengurus baru. “Pelantikan ini menandai awal periode baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan masjid di wilayah DIY. Tugas ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, demi terciptanya tata kelola masjid yang lebih baik,” ujarnya.
Pelantikan ini didasarkan pada Surat Keputusan Nomor: 0580/PW/A-II/X/2024 tentang susunan pengurus takmir masjid percontohan periode 2024-2029. Keputusan ini memberi mandat kepada para pengurus untuk melaksanakan tugas secara strategis dan koordinatif, mendukung kebijakan dan amanah Konferwil ke-15.
Ketua LTM PWNU DIY, H. Basori Alwi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pengurus masjid dan masyarakat sekitar. “Kerja sama dengan berbagai pihak sangat penting agar masjid dapat menjalankan peran ganda sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, serta sebagai ruang edukasi bagi masyarakat luas,” jelasnya.
Masjid-Masjid Percontohan yang Dilantik:
- Masjid Baitul Hikmah – Kota Yogyakarta
- Masjid Kamaluddin – Bantul
- Masjid Krapyak Lor – Sleman
- Masjid Safinatunnajah – Gunungkidul
- Masjid Al-Huda – Kulon Progo
- Masjid Baitul Hadi – Bantul
Pada akhir acara, dr. H. Ahmad Zuhdi Muhdlor secara simbolis menyerahkan surat keputusan dalam bentuk piagam berbingkai kepada masing-masing pengurus masjid, yang disambut dengan tepuk tangan meriah sebagai simbol dukungan.
PWNU DIY berharap, dengan dilantiknya pengurus takmir ini, masjid-masjid percontohan dapat berfungsi lebih optimal tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan umat yang inklusif dan berlandaskan Islam rahmatan lil ‘alamin. Langkah ini sejalan dengan visi PWNU DIY untuk memperkuat peran masjid dalam membangun masyarakat yang berdaya saing dan berkeadaban.