Pimpinan Wilayah Muslimat NU DIY dan LKK PWNU DIY Gelar Bedah Buku Karya Faqihuddin Abdul Kodir di UNU Yogyakarta

Yogyakarta – 11/10/2024, Pimpinan Wilayah Muslimat NU DIY dan Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PWNU DIY bekerja sama dengan UNU Yogyakarta menyelenggarakan acara bedah buku berjudul Dari Aborsi Sampai Childfree: Bagaimana Mubadalah Bicara, karya Faqihuddin Abdul Kodir. Acara yang berlangsung di Kampus Terpadu UNU Jogja ini membahas isu-isu kontroversial terkait kesehatan reproduksi perempuan dan peran domestik serta publik dalam keluarga, melalui perspektif mubadalah.

Direktur Pusdeka UNU Jogja, Rindang Farihah, dalam sambutannya menyebutkan bahwa isu aborsi dan childfree masih dianggap tabu oleh masyarakat, khususnya di kalangan umat Islam. “Meskipun erat kaitannya dengan hak-hak perempuan, isu kesehatan reproduksi sering tidak dianggap penting untuk didiskusikan,” ujarnya. Menurutnya, buku Dari Aborsi Sampai Childfree penting untuk dibahas karena membicarakan berbagai tema hangat seperti relasi perkawinan, makna aurat, adopsi anak, pernikahan tanpa wali, dan pembagian peran dalam rumah tangga.

Kang Faqih, penulis buku sekaligus narasumber utama dalam acara ini, menyoroti pentingnya menghargai pekerjaan domestik, seperti mengurus rumah, sebagai pekerjaan yang setara dengan pekerjaan berpenghasilan. Ia menekankan bahwa yang terpenting dalam rumah tangga adalah kesepakatan dan saling pengertian antara pasangan. “Tidak masalah jika istri menjadi tulang punggung ekonomi, selama itu merupakan kesepakatan bersama,” jelasnya.

Ema Marhumah, salah satu pembahas dalam acara tersebut, menyoroti data peningkatan jumlah istri yang bekerja, yang kini mencapai sekitar 30-35 persen di Indonesia. Ia menyebut hal ini dapat memberikan dua dampak: di satu sisi memberdayakan perempuan, namun di sisi lain dapat memicu konflik jika masyarakat masih beranggapan bahwa suami harus menjadi pencari nafkah utama.

Achmad Ghozi dari LKK NU DIY menambahkan bahwa mubadalah merupakan konsep yang penting dalam mengkaji isu-isu keagamaan yang relevan dengan kehidupan modern. “Metode mubadalah mampu menjawab persoalan-persoalan faktual dan kontroversial yang dihadapi masyarakat Islam saat ini,” tuturnya.

Ketua PW Ansor DIY, Abdul Muiz, S.E., MM., dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi terhadap buku Dari Aborsi Sampai Childfree. Menurutnya, buku ini sangat penting untuk dibahas karena mengangkat berbagai tema hangat yang relevan dengan kehidupan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Wakil Rektor Senior Bidang Kepesantrenan UNU Jogja Abdul Ghoffar, Ketua PW Muslimat NU DIY Fatma Amaliah, dan Ketua Bidang Kesehatan dan Kependudukan Habibah Musthofa. Para peserta berharap diskusi ini dapat membuka wawasan tentang pentingnya pembagian peran yang adil dalam rumah tangga, serta memberikan pemahaman baru tentang kesehatan reproduksi perempuan.(baba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *