PW Fatayat NU, PW IPNU, dan IPPNU DIY Gelar Talkshow Kesehatan Mental Santri untuk Peringati Hari Santri Nasional dan Hari Kesehatan Mental Dunia.

Nahnutv.com Yogyakarta, 6/10/2024 – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober dan Hari Kesehatan Mental Dunia yang diperingati setiap 10 Oktober, PW Fatayat NU DIY berkolaborasi dengan PW IPNU dan PW IPPNU DIY menyelenggarakan talkshow bertema “Bebas Bullying, Sehat Jiwa Raga, Indonesia Digdaya.” Acara ini digelar pada Minggu, 6 Oktober 2024 di ruang KH. Abdurrahman Wahid, kantor PWNU DIY, Jl. MT. Haryono No.40, Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon. Sambutan ketua Penyelenggara, dilanjutkan sambutan Ketua Fatayat NU DIY, Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW., dan dilanjutkan oleh PWNU DIY, dalam hal ini diwakili oleh wakil Sekretaris PWNU DIY Gugun El Guyanie, S.HI., LL.M.  PWNU DIY sangat mengapresiasi kegiatan ini, hadir juga dalam acara ini Ketua Terpilih PW GP Ansor DIY Abdul Muiz, M.M

kemudian acara ditutup dengan do’a oleh Rais Syuriah PWNU DIY Drs, KH. Mas’ud Masduki , beliau juga berpesan mengenai mentalitas santri. Beliau menekankan bahwa santri harus memiliki semangat dalam menjaga harkat dan martabat yang telah lama dijunjung tinggi oleh para ulama.

Santri diharapkan tetap menjaga kesetiaan pada nilai-nilai luhur Islam yang diajarkan oleh para ulama. Semangat dalam belajar, kesungguhan dalam mengamalkan ilmu, dan sikap hormat kepada guru dan ulama adalah bagian dari karakter utama yang harus dipertahankan. Ini menjadi landasan bagi santri untuk terus berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara.

Dalam pesannya, Kiai Mas’ud juga menegaskan pentingnya komitmen terhadap kemajuan, baik dalam bidang keagamaan maupun sosial, ekonomi, dan pendidikan. Santri harus menjadi generasi yang berperan aktif dalam pembangunan dan perubahan positif di tengah masyarakat. Dengan memadukan ilmu pengetahuan dengan moralitas yang tinggi, santri diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman dan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara tanpa melupakan akar spiritualnya.

Acara ini juga menjadi momen peluncuran rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN), yang dibuka oleh para tamu undangan dan diiringi dengan lantunan doa oleh Rais Syuriah PWNU DIY. acara ini juga disiarkan secara langsung melalui chanel youtube Nahnutv.

Kemudian acara Diskudi talkshow dengan tema “Bebas Bullying, Sehat Jiwa Raga, Indonesia Digdaya.” diisi oleh sejumlah pembicara ahli, yaitu:

Hena Rustiana, S.Psi, CFP, Ketua Kesehatan Mental Indonesia.

Perwakilan dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Elya Marfu’atun, M.Psi, dosen dan psikolog.

Mereka membahas topik seputar bullying, yang menjadi salah satu penyebab utama gangguan kesehatan mental di kalangan remaja. Hena Rustiana menjelaskan bahwa Indonesia memiliki prevalensi gangguan mental sekitar 20% dari total populasi, artinya 1 dari 5 orang di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Data dari McKinsey Health Institute juga menunjukkan bahwa perempuan Gen Z memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami kesehatan mental yang buruk dibandingkan laki-laki.

Acara ini juga menghadirkan testimoni dari penyintas bullying, yang membagikan pengalaman pribadinya dalam menghadapi dampak buruk dari perilaku bullying, baik secara psikologis maupun sosial.

Menurut Ketua Panitia, Umi Maryam, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran para santri terhadap fenomena bullying dan bagaimana regulasi dapat membantu dalam menghadapi situasi tersebut. Dengan kehadiran 150 peserta yang terdiri dari santri perwakilan pesantren di Yogyakarta serta siswa-siswi sekolah Ma’arif, diharapkan acara ini mampu mengedukasi para peserta mengenai pentingnya kesehatan mental dan cara menghadapi bullying.

“Melalui talkshow ini, kami berharap para santri bisa memahami dampak buruk bullying serta memiliki regulasi diri yang baik dalam menghadapinya, sehingga lingkungan santri di Yogyakarta bisa lebih sehat secara jiwa dan raga,” ujar Umi Maryam.

Acara yang dipandu oleh apt. Putri Dina Mahera, M.Clin.Pharm., ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengurangi kasus bullying di kalangan santri serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental bagi generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *