Nahnutv.com Jakarta – Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) terus menunjukkan dampak nyata dalam membangun ketahanan keluarga di Indonesia. Hingga saat ini, program tersebut telah menjangkau 1,5 juta keluarga, 30 ribu bayi dan anak di bawah usia dua tahun, serta ribuan remaja dan calon pengantin melalui berbagai inisiatif sosial dan pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Nasional GKMNU, Alissa Wahid, dalam Kongres Keluarga Maslahat NU yang digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harlah NU ke-102 Hijriah atau 99 tahun Masehi. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno,
baca juga : PBNU Luncurkan Aplikasi Gerakan Keluarga Maslahat NU dalam Kongres Keluarga Maslahat
Dalam laporannya, Alissa Wahid menekankan pentingnya konsolidasi organisasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas di tingkat desa. Menurutnya, NU tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasi berbagai tantangan keluarga Indonesia, seperti kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan dampak transformasi digital.
“Kami ingin bertransformasi dari pekerjaan yang terisolasi menjadi gerakan kolektif berbasis kesadaran bersama,” ujar Alissa Wahid.
Kongres ini juga menjadi momentum untuk menyusun strategi kebijakan yang lebih efektif dalam memperkuat ketahanan keluarga. Selain itu, Festival Keluarga Indonesia akan digelar di Mall Kota Kasablanka untuk menjangkau masyarakat luas dan memperkenalkan program-program GKMNU secara langsung.
Alissa juga berharap agar program ini dapat terus berkembang dengan dukungan penuh dari PBNU dan pemerintah. Ia menekankan bahwa keberhasilan GKMNU dalam dua tahun terakhir menunjukkan potensi besar bagi penguatan keluarga di Indonesia.
“Kami berharap Ketua Umum PBNU dapat terus membersamai kami dalam proses ini dan memberikan ruang untuk berkembang,” tambahnya.