Nahnutv.com Yogyakarta, 27/10/2024 — Tiga badan otonom PWNU DIY, yakni PW Fatayat NU DIY, PW IPNU DIY, dan PW IPPNU DIY, menggelar diskusi bertema “Peran Ormas Keagamaan dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan” di Kampoeng Mataraman, Jl. Ringroad Selatan No.93, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Diskusi yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk pengurus PWNU DIY, perwakilan dari berbagai lembaga, organisasi mitra, serta kalangan muda dan tokoh agama.
Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Santri Nasional 2024, dengan tujuan mendorong kesadaran lingkungan melalui pendekatan agama. Ketua panitia, RR Umi Maryam Nurlaila, menjelaskan bahwa acara ini adalah kolaborasi antara PW Fatayat, IPNU, dan IPPNU DIY, menekankan pentingnya upaya merdeka sampah di berbagai kalangan, termasuk pesantren. Ia juga menyebutkan kolaborasi sebelumnya antara PWNU DIY dengan Kemenag DIY dan SiBakul di JEC sebagai bentuk konsistensi dalam mengusung isu lingkungan.
Wakil Ketua PWNU DIY, Ir. H. Amin Fauzan, dalam sambutannya, mengapresiasi acara ini dan menyampaikan pesan agar generasi muda terus berinovasi dalam kegiatan yang bermanfaat. “Kreativitas seperti yang ditunjukkan Fatayat, IPNU, dan IPPNU dalam menyelenggarakan acara semacam ini sangat patut diapresiasi,” ujarnya.
Mas Ahmad, seorang ilmuwan lingkungan, turut hadir sebagai narasumber dan menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin dirasakan di Yogyakarta, seperti kenaikan suhu dan peningkatan kasus demam berdarah. Ia juga merujuk rekomendasi Muktamar 2021 mengenai pentingnya energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang.
Para pembicara lainnya, Mbak Zaim dan Mbak Yuyun, hadir dengan perspektif gender dan agama, menekankan dampak besar krisis lingkungan terhadap perempuan. “Perempuan sangat erat kaitannya dengan kebutuhan air bersih dan paling terpengaruh oleh pencemaran lingkungan,” kata Mbak Zaim. Mbak Yuyun menambahkan pentingnya pendekatan feminis dan teologi lingkungan untuk memperkuat peran perempuan dalam menjaga kelestarian alam.
Mbak Rika menyoroti data yang menunjukkan bahwa negara maju bertanggung jawab atas 45% kerusakan lingkungan global, sementara negara berkembang seperti Indonesia yang menanggung dampaknya, termasuk peningkatan emisi gas metana akibat sampah yang tidak terpilah dan gagal panen yang semakin sering terjadi.
Diskusi ini diharapkan dapat memicu semangat kalangan muda dan ormas keagamaan untuk menjadi pelopor dalam perlindungan lingkungan. PWNU DIY berharap kolaborasi antara ormas keagamaan dan komunitas lokal dapat terus berkembang, menghadapi ancaman lingkungan yang kian nyata di masa depan.
Di sela-sela diskusi lingkungan, panitia juga menyediakan Kids Corner di area Kampoeng Mataraman untuk anak-anak peserta dan pengunjung yang hadir. Kids Corner ini dirancang sebagai ruang edukasi dan hiburan ramah lingkungan bagi anak-anak. Berbagai aktivitas menarik dan edukatif disediakan, seperti:
- Lomba Menggambar dan Mewarnai Tema Lingkungan
Anak-anak diajak untuk menuangkan kreativitas mereka dengan menggambar atau mewarnai dengan tema alam, hewan, dan konservasi lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka sejak dini tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. - Storytelling tentang Lingkungan
Aktivitas ini mengundang pendongeng untuk membacakan cerita-cerita bertema lingkungan, seperti pentingnya menjaga kebersihan sungai, menanam pohon, dan bagaimana makhluk hidup saling bergantung. Melalui cerita, anak-anak diharapkan memahami dampak dari perilaku manusia terhadap lingkungan sekitar. - Workshop Daur Ulang
Anak-anak diajak untuk membuat kerajinan dari bahan daur ulang, seperti botol plastik atau kertas bekas. Dalam workshop ini, mereka diajarkan cara membuat mainan sederhana atau dekorasi rumah dari barang-barang yang biasa dianggap sebagai sampah. - Permainan Interaktif Ramah Lingkungan
Panitia menyediakan berbagai permainan interaktif, seperti teka-teki lingkungan dan permainan papan besar bertema alam. Setiap permainan dirancang untuk mengedukasi anak-anak mengenai cara menjaga lingkungan, seperti memilah sampah dan menghemat air.
Kids Corner diharapkan memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya merawat bumi. (baba)